GELOMBANG Hallyu yang kian menggulung dunia menjadi bukti bahwa Korea Selatan memiliki keunggulan dalam hal pengelolaan setiap talent. CEO Trinity Optima Production Yonathan Nugroho, dalam keterangan tertulis yang diterima Merahputih.com, Selasa (8/11) mengatakan nyaris semua talenta Korea Selatan punya potensi go international.“Kalau kita perhatikan, talent-talent K-pop yang mendunia itu punya satu kesamaan, yakni mereka dilatih untuk menghadapi pasar internasional, dimulai dari lagu-lagu yang punya unsur bahasa asing, kemampuan bahasa asing tiap personel hingga gaya berpakaian,” kata Yonathan. Dengan melihat fakta tersebut, Trinity Otima Production (TOP) menjalin kerja sama strategis dengan perusahaan entertainment asal Korea Selatan Asimula Inc, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang virtual live performance dan platform pertunjukan musik.
BACA JUGA:
‘Under The Queen’s Umbrella’ Kukuh di Puncak, Bae In-hyuk Catatkan Pencapaian Baru
Kerja sama itu ditandai dengan penandatangan nota kesepahaman di Wisma Duta Besar Republik Indonesia, Seoul, Korea Selatan, pada awal November. Yonathan menyampaikan kerja sama ini bertujuan meningkatkan akses pelaku industri entertainment, khususnya musik, dari Indonesia ke Korea Selatan dan sebaliknya.
View this post on Instagram
Ia menyebut perusahaan talent management Korea Selatan piawai dalam mengolah suatu bidang industri kreatif tradisional menjadi sesuatu yang kekinian, trendy serta menyentuh selera generasi anak muda. Salah satunya ialah lagu Arirang yang dapat dikembangkan menjadi pop, jazz, dan rock. “Di Indonesia, musik tradisional seperti dangdut dan campur sari juga bisa dikembangkan. Inilah yang jadi salah satu cita-cita kami lewat kerja sama ini,” imbuhnya. Sementara itu, CEO Asimula Inc Asim Fauzi mengatakan kerja sama ini akan berfokus pada tiga tahap, yaitu dimulai dari produksi konten digital, kemudian musik, dan dilanjutkan dengan kolaborasi di bidang sektor perfilman dan TV. Menurutnya, pandemi COVID-19 selama dua tahun ini menyebabkan masyarakat terbiasa melihat penampilan artis secara digital. Hal itu memberikan potensi lebih bagi talenta kreatif Indonesia untuk muncul di platform digital dengan konsumen yang lebih luas lagi, termasuk ke Korea Selatan.
Duta Besar Republik Indonesia kepada Republik Korea Gandi Sulistiyanto yang turut hadir pada acara tersebut mengatakan pihaknya berharap agar kerja sama di bidang industri kreatif ini bisa berkesinambungan. “Ini contoh nyata bahwa generasi muda penerus bangsa produktif dalam mencari celah kolaborasi industri kreatif dan digital. Satu pesan saya agar kerja sama ini tidak bersifat one time off, tapi terus berkesinambungan,” ujarnya.
BACA JUGA:
Dari perspektif kekuatan ekonomi nasional, Sulis mengatakan musik merupakan salah satu subsektor yang paling potensial. Oleh karena itu, kerja sama industri kreatif di Indonesia penting untuk terus diperkuat dari berbagai aspek. Ia menjelaskan Korea Selatan kini menjadikan industri kreatif sebagai salah satu tulang punggung perekonomian negara. Keterhubungan setiap produk atau konten kreatif diramu sedemikian rupa sehingga hasilnya dalam suatu produk, semisal drama Korea. Di dalamnya, penonton dapat menemukan tidak hanya aktor dan aktris, tetapi juga K-fashion (busana) dan K-food (gastronomi/kuliner) yang ikut dipromosikan. Lebih lanjut, kolaborasi ini mengedepankan keunggulan kedua perusahaan entertainment terkemuka dari kedua negara. TOP sebagai perusahaan yang memiliki ekosistem hiburan komprehensif menyatakan siap membuka akses pada kolaborasi cross-sector kepada Asimula dan para talent atau proyek kreatif mereka. “Kami berharap dengan adanya partner baru ini, proses transfer of knowledge bisa berlangsung lancar dan membawa manfaat positif bagi perusahaan, seluruh pemangku kepentingan, dan tentunya menginspirasi kebahagiaan bagi penikmat karya-karya talent anak bangsa,” tutup Yonathan.(*)?