BSSN dan Huawei Tingkatkan Komitmen Pendeteksian Keamanan Siber Sejak Dini

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Sabtu, 23 Januari 2021
BSSN dan Huawei Tingkatkan Komitmen Pendeteksian Keamanan Siber Sejak Dini
BSSN dan Huawei berkolaborasi untuk Tingkatkan Komitmen Pendeteksian Keamanan Siber Sejak Dini (Foto: pixabay/vishnu_kv)

BADAN Sandi dan Siber Negara (BSSN) berkolaborasi dengan Huawei Indonesia menggelar lokakarya, yang mengusung tema ‘Peran Honeynet Pada Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).

Lokakarya yang digelar di Bali ini merupakan bagian dari Honeynet Project, program penuh komitmen BSSN guna memperkuat ketahanan nasional.

Baca Juga:

Telkomsel dan Huawei Perluas Jaringan 4G LTE di Perdesaan

Lokakarya tersebut juga bertujuan untuk meningkatkan kapabilitas aparat Pemda di bidang keamanan siber yang makin dibutuhkan, seiring dengan penerapan SPBE sebagai bagian dari transformasi digital, untuk peningkatan kompetensi bangsa dan negara.

Lokakarya yang digelar di Bali ini merupakan bagian dari Honeynet Project, program penuh komitmen BSSN guna memperkuat ketahanan nasional (Foto: istimewa)

Lokakarya ini menghadirkan Deputi I Bidang Identifikasi dan Deteksi BSSN Irjen Pol. Dono Indarto, S.I.K., M.H., Direktur Deteksi Ancaman BSSN Dr. Sulistyo, S.Si., S.T., M.Si., Vice President Public Affairs and Communications Huawei Indonesia, Ken Qi dan Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Provinsi Bali I Wayan Suarjana sebagai pembicara utama.

Terkait dengan kebutuhan edukasi yang bersifat teknis, selain digelar secara daring, lokakarya juga diselenggarakan secara luring dengan jumlah peserta terbatas dan secara tegas mematuhi protokol kesehatan yang ditetapkan.

Deputi I Bidang Identifikasi Dan Deteksi BSSN Irjen Pol. Dono Indarto, S.I.K., M.H., mengatakan keamanan siber telah menjadi isu penting seiring dengan tingginya penggunaan teknologi, informasi dan komunikasi (TIK) yang telah mendorong peningkatan frekuensi ancaman serta serangan siber.

Dia juga mengingatkan bahwa keamanan siber menjadi tanggung jawab seluruh komponen, baik pemerintah, pihak swasta, akademia maupun publik, mengingat potensi terjadinya ancaman siber makin meningkat sehingga diperlukan keseriusan dan kepedulian semua pihak dalam menyikapinya.

Berdasarkan data hasil pemantauan layanan Honeynet BSSN sepanjang tahun 2020 yang tersebar di 71 titik yang meliputi sektor Pemerintah, IIKN dan akademik, telah terjadi 246.432.010 serangan siber dan 190.599 serangan malware.

Baca Juga:

Huawei Bantu Percepat Pemulihan Ekonomi Indonesia

Oleh karena itu, untuk menjamin keberlangsungan pelaksanaan SPBE dan optimalisasi keamanannya, diperlukan kemampuan mengelola keamanan informasi untuk meminimalkan dampak risiko keamanan informasi seperti yang tertuang pada Peraturan Presiden Nomor 95 tahun 2018.

“Faktor keamanan informasi adalah salah satu fokus penting dalam penyelenggaraan SPBE. Standar keamanan SPBE meliputi standar keamanan Aplikasi, Pusat Data Nasional, Data & Informasi, Sistem Penghubung Layanan dan Keamanan Jaringan," tutur Irjen Pol. Dono Indarto.

"Inilah yang mendasari komitmen kuat BSSN dalam terus berupaya meningkatkan kualitas SDM siber di lingkungan Pemerintah, guna memperkecil kemungkinan gangguan keamanan informasi pada penyelenggaraan SPBE. Apresiasi yang tinggi kami sampaikan kepada Huawei Indonesia dan Pemerintah Provinsi Bali yang telah bekerja sama menyelenggarakan kegiatan ini," tambahnya

Huawei memiliki kepedulian tinggi terhadap segala bentuk upaya untuk memperkuat keamanan siber, yang sangat dibutuhkan untuk keberlanjutan misi-misi kritikal (Foto: skynews)

Sementara itu, Vice President Public Affairs and Communications Huawei Indonesia, Ken Qi, dalam sambutannya mengatakan "Kebutuhan akan penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik atau SPBE merupakan keniscayaan di era yang serba terkoneksi secara digital, memiliki peran strategis dan krusial, dan perlu mendapatkan dukungan yang kuat dan penuh komitmen baik dari sisi infrastruktur, keamanan, maupun kompetensi SDM.

Lebih lanjut Ken Qi menjelaskan, sebagai pengembang solusi TIK dunia, Huawei memahami bahwa SPBE mampu menjadi fondasi kuat berjalannya tatakelola pemerintahan yang transparan, akuntabel, tepercaya, dan memiliki kredibilitas.

Dalam konteks pandemi, SPBE juga dapat diandalkan untuk mengelola informasi akurat terkait upaya-upaya pemulihan bersama.

Namun, bagi Ken, di sisi lain, Huawei juga memiliki kepedulian tinggi terhadap segala bentuk upaya untuk memperkuat keamanan siber, yang sangat dibutuhkan untuk keberlanjutan misi-misi kritikal.

"Karena itu, Huawei Indonesia sangat antusias untuk mendukung upaya BSSN meningkatkan literasi dan kapabilitas pemangku kepentingan terkait keamanan siber, termasuk tentang Honeynet sebagai upaya serius melakukan pendeteksian dan analisis ancaman siber sedini mungkin," jelas Ken.

Honeynet Project sendiri merupakan bagian dari upaya BSSN dalam menjaga keamanan nasional melalui pendeteksian serangan siber. Honeynet merupakan sistem yang didesain khusus untuk mengetahui, merekam berbagai pola dan jenis aktivitas serangan siber, yang kemudian digunakan sebagai bahan dasar analisis lanjutan upaya pegelolaan serangan siber.

"literasi tentang peran Honeynet dalam ketahanan dan keamanan siber nasional diyakini akan terus meningkat berkat sinergi multiple-helix yang terbangun antara BSSN dengan berbagai pemangku kepentingan dalam ekosistem digital di Indonesia, " tutur Direktur Deteksi Ancaman BSSN, Dr. Sulistyo

Sulistyo juga menambahkan, dukungan alih pengetahuan dari Huawei Indonesia sebagai pakar di bidang TIK sangat dibutuhkan untuk mempercepat peningkatan kapabilitas dan kompentensi ekosistem, terutama para SDM-nya, khususnya dalam memahami isu-isu serta tantangan di bidang teknologi digital yang memiliki implikasi pada keamanan siber yang harus diantisipasi.

Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Provinsi Bali I Wayan Suarjana, juga menyambut positif terhadap dukungan Huawei Indonesia.

Bagi Wayan, kemampuan melakukan analisis dan deteksi dini terhadap ancaman siber menjadi kunci penting bagi semua pihak dalam mengantisipasi berbagai ancaman dan menyiapkan mitigasinya.

"Kami mengapresiasi partisipasi Huawei Indonesia dalam program peningkatan literasi dan pengembangan kompetensi aparat Pemda di bidang keamanan siber serta Honeynet. Kami harap komitmen Huawei Indonesia menginspirasi seluruh ekosistem untuk memperkuat sinergi demi tercapainya tujuan transformasi digital secara aman seperti yang dicita-citakan," Tutup Wayan. (Ryn)

Baca Juga:

UNPAD, UMN, dan ITB Menang di Huawei ICT Competition 2020 Tingkat Nasional

#Teknologi #Huawei
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special
Bagikan