Merawat Ingat

BRIsat Sukses Meluncur

Dwi AstariniDwi Astarini - Minggu, 19 Juni 2022
BRIsat Sukses Meluncur
BRIsat sukses diluncurkan pada 19 Juni 2016. (foto: arianespace.com)

WAKTU menunjukkan pukul 17.30 ketika roket Ariane 5 yang membawa BRIsat meluncur dari fasilitas antariksa Arianespace di Kouru, Guyana Prancis, Amerika Selatan, Sabtu (18/6/2016). Sejarah baru tercatat ketika satelit kepunyaan bank milik negara itu sukses meluncur.

Sebelum sukses digelar pada Minggu (19/6/2016) pukul 04.39 WIB itu, peluncuran BRIsat telah tiga kali tertunda. Penundaan peluncuran itu disebabkan kerusakan teknis pada roket peluncur dan gangguan cuaca.

Seperti dilansir ANTARA, BRIsat awalnya direncanakan diluncurkan pada 9 Juni 2016 waktu Jakarta. Namun, pihak perusahaan antariksa Arianespace menemukan adanya gangguan pada konektor fluida kriogenik, bahan bakar roket, pada bagian atas roket dengan dudukan peluncur roket. Karena kerusakan itu, peluncuran ditunda selama delapan hari menjadi 17 Juni 2016 waktu Jakarta.

Baca Juga:

Jalur Sepeda Pertama Kali Diresmikan

BRIsat
Satelit pertama milik bank. (Foto: arianespace.com)

Namun, pada 16 Juni 2016, Arianespace kembali mendeteksi adanya gangguan sistem elektrik umbilikal pada roket yang menghubungkan tempat satelit EchoStar XVIII dengan pusat pengendali peluncuran roket sehingga peluncuran harus diundur satu hari menjadi 18 Juni 2016 atau Sabtu dini hari WIB.

Ketika akan meluncur pada Sabtu (18/6/2016) dini hari, peluncuran kembali dibatalkan karena tekanan angin yang begitu besar di Kourou. Meski demikian, satelit akhirnya meluncur di senja hari.

View this post on Instagram

A post shared by Arianespace (@arianespace)

BRIsat diluncurkan menggunakan roket Ariane 5 dengan kapasitas angkut 10 ton untuk dual launch atau dual satelite. Satelit pertama milik bank ini mempunyai 45 transponder C-band dengan bandwidth 36 MHz dan sembilan transponder KU-band dengan bandwidth 72 MHz. BRIsat akan mengorbit 36 ribu km di atas pulau Papua, Indonesia. Orbit tujuan satelit ini ialah Geostationary dengan titik koordinat 150,5 derajat Bujur Timur. Orbit itu dulunya digunakan Indosat. Slot tersebut strategis karena BRIsat dapat menjangkau wilayah Indonesia, ASEAN, dan Asia Timur.

Setelah sukses diluncurkan, BRIsat masih berada dalam tanggung jawab pihak pembuat satelit, yakni Space System/Loral (SSL). Pada tahap pertama, satelit masuk orbit dalam sekira 10-12 hari. Setelah itu, ada penyerahan dari pihak SSL. Setelah proses tersebut selesai, setelit diserahkan secara resmi kepada BRI. Direktur Utama BRI Aswami Syam mengatakan, dengan rangkaian operasi itu, BRIsat efektif beroperasi memfasilitasi layanan perbankan perseroan pada 50 hari pascapeluncuran. Satelit ini memiliki masa pemakaian selama 17,5 tahun.

Kehadiran satelit ini akan memberikan solusi kelangkaan transponder di Tanah Air. Selain itu, satelit ini juga diharapkan mewujudkan kemudahan konektivitas antarnasabah dan memenuhi pelayanan bank hingga ke wilayah pelosok seluruh Indonesia.

Dari 45 transponder yang disediakan, empat transponder akan digunakan pemerintah, sedangkan 41 transponder akan dipakai BRI. BRISat menggunakan dua frekuensi, yaitu C band dan KU band. C band digunakan untuk transaksi keuangan dan KU Bank untuk komunikasi nonkeuangan. (dwi)

Baca Juga:

Banjarmasin Dilahap Api: Peristiwa Jumat Kelabu

#Teknologi #Merawat Ingat
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.
Bagikan