BRIN Beberkan Sumber Teluk Jakarta Tercemar Parasetamol

Zulfikar SyZulfikar Sy - Senin, 04 Oktober 2021
BRIN Beberkan Sumber Teluk Jakarta Tercemar Parasetamol
Peneliti BRIN Zainal Arifin. (Foto: MP/Zoom)

MerahPutih.com - Badan Riset dan Inovasi Nasiona (BRIN) membeberkan tiga sumber ditemukannya kandungan parasetamol yang mencemari wilayah teluk Jakarta.

Tiga penyebabnya adalah ekresi akibat konsumsi masyarakat yang berlebihan, rumah sakit, dan industri farmasi.

Salah satu peneliti BRIN Zainal Arifin mengatakan, tercemar laut Jakarta dari parasetamol karena jumlah penduduk yang tinggi di kawasan Jabodetabek, dan jadi obat yang bebas dibeli.

“Memiliki potensi sebagai sumber kontaminan di perairan. Sedangkan sumber potensi dari rumah sakit dan industri farmasi dapat diakibatkan sistem pengelolaan air limbah yang tidak berfungsi optimal," ujar Zainal saat diskusi BRIN dengan tema "Limbah Faemasetika di Perairan Teluk Jakarta, Senin (4/10).

Baca Juga:

Pemprov DKI Diminta Segera Tindaklanjuti Temuan Parasetamol di Teluk Jakarta

Hingga akhirnya, limbah rumah tangga dan rumah sakit mengalir ke laut. Ini perlu ditindaklanjuti secara serius oleh pemerintah dan semua pihak.

"Sehingga sisa pemakaian obat atau limbah pembuatan obat masuk ke sungai dan akhirnya ke perairan pantai,” lanjut Zainal Arifin.

Dokumentasi - Kawasan pesisir Ancol di Jakarta Utara, Selasa (28/9/2021). ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Dokumentasi - Kawasan pesisir Ancol di Jakarta Utara, Selasa (28/9/2021). ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna

Zainal pun mengatakan, kandungan parasetamol di Teluk Angke dan Ancol cukup tinggi. Penelitian itu diketahui dari penelitian bersama dengan University of Brighton UK.

Hasil riset yang dilakukan BRIN, kata Zainal, kandungan parasetamol yang terdeteksi di Sungai Angke sebanyak 610 ng/L, dan muara Sungai Ciliwung Ancol adalah 420 ng/L.

"Konsentrasi Parasetamol yang cukup tinggi," ungkap Zainal.

Baca Juga:

LIPI Temukan Kandungan Paracetamol di Teluk Jakarta, Begini Respons Pemprov DKI

Menurutnya, kandungan parasetamol yang cukup tinggi mencemari perairan Jakarta tersebut pun dikhawatirkan akan memberikan risiko terhadap lingkungan, serta juga organisme di laut Jakarta.

"Publik lebih berhati-hati Tidak sembarangan membuang obat, karena tidak bisa diserahkan kepada satu pihak. Kami sebagai peneliti memang melakukan sesuatu yang baru, memang harus yang baru," ungkapnya. (Asp)

Baca Juga:

KRI Teluk Jakarta-541 Tenggelam 90 Meter, TNI AL Gelar Investigasi

#Breaking #Teluk Jakarta #Pencemaran Laut
Bagikan
Ditulis Oleh

Asropih

Bagikan