BRIN Bakal Kembangkan Metode Daur Ulang Baterai Bekas
Seorang pengemudi menukar baterai motor listrik di Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) Gambir, Jakarta, Selasa (2/1). Foto: ANTARA/Rina Nur Anggraini
MerahPutih.com - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), akan mengembangkan metode daur ulang baterai bekas. Program ini bertujuan untuk mengurangi masalah lingkungan akibat sampah baterai, yang mengandung logam berat, sehingga bisa membahayakan lingkungan dan kesehatan.
Peneliti Pusat Riset Sistem Nanoteknologi BRIN, Octia Flowerin menyampaikan, daur ulang baterai bekas umumnya dilakukan menggunakan metode pirometalurgi, hidrometalurgi, dan daur ulang langsung.
Baca juga: Beda Greenflation dengan Greedflation dan Salah Kaprah Demo Rompi Kuning
Pirometalurgi merupakan metode daur ulang baterai bekas dengan cara memanaskan baterai bekas dalam suhu tinggi. Metode ini menghasilkan logam murni, tetapi membutuhkan energi yang besar.
Lalu, metode hidrometalurgi yang dilakukan dengan cara melarutkan logam dari baterai bekas menggunakan larutan kimia, yang bisa menghasilkan logam murni dengan energi yang lebih rendah dibanding pirometalurgi.
Sementara itu, metode daur ulang secara langsung dilakukan dengan cara mengubah baterai bekas menjadi katoda baterai baru. Metode ini juga memiliki kebutuhan energi paling rendah, tetapi hanya bisa dilakukan pada baterai jenis tertentu.
Baca juga: Kemendag Musnahkan Pakaian dan Alas Kaki Bekas Impor Senilai Rp 174,8 Miliar di 2023
Anggota peneliti dalam Kelompok Riset Material Fungsional Dimensi Rendah, Octa beserta timnya, mengembangkan metode daur ulang baterai bekas menggunakan hidrometalurgi dan penelitian asam askorbat.
"Metode ini menghasilkan logam murni dengan efisiensi yang tinggi dan energi yang rendah," kata Octia.
Upaya pengembangan metode daur ulang baterai bekas ini bekerja sama dengan Osaka University, Kumamoto University, Ming Chi University of Technology di Taiwan, Institut Teknologi Bandung, hingga UPSI Malaysia.
Octia pun berharap, penelitian itu bisa menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan lingkungan dan mengurangi ketergantungan pada industri pertambangan. (*)
Baca juga: Cinta Bumi lewat Daur Ulang di Langkah Membumi Festival
Bagikan
Soffi Amira
Berita Terkait
Mampu Deteksi Radiasi C-137, BRIN Sasar Produksi Massal Mesin X-Ray Peti Kemas
[HOAKS atau FAKTA]: Presiden ke-7 RI Joko Widodo Ditugaskan BRIN jadi Ketua Gugus Tugas Penanggulangan Bencana
BRIN Tunjuk Joko Widodo Ketua Satgas Penanggulangan Bencana Sumatra
Presiden Prabowo Perintahkan Optimalkan 8.000 Periset, Kembangkan Produk Indonesia
BRIN Kembangkan Pesawat Amfibi Dengan PT DI, Pas Buat Wilayah Kepulauan
Pramono Ingin Kembangkan Sanitasi Ramah Lingkungan
BRIN Tegaskan Komitmen Kawal Program Prioritas Presiden Prabowo Bidang Pangan, Energi, dan Air
Kepala BRIN Gandeng Kementerian hingga Danantara, Bangun Fokus Riset dan Inovasi
Profil dan Karier Arif Satria, Kepala BRIN yang Baru Saja Dilantik Prabowo
Prabowo Lantik Rektor IPB Jadi Kepala BRIN, Dwiarso Budi Santiarto Jadi Wakil Ketua MA