DINAS Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, mendorong gagasan pengembangan motor listrik bernama Bralink EV1 melalui dukungan kepada PT Rainbow Moto Builder (RMB) Jakarta.
Mengutip Antara, Jumat (23/12), motor listrik itu tercipta setelah Tim Kerja Kendaraan Listrik Purbalingga dan Fasilitas Pelatihan Teknik Pengelasan dibentuk oleh Kementerian Perindustrian RI pada 10 Oktober 2022. Adega Anggayasta selaku owners RMB merupakan sosok di balik ide pengembangan motor listrik khas Purbalingga itu.
“Kami menargetkan membangun tiga unit prototype motor listrik berbasis batere dapat terwujud di akhir tahun ini,” kata Johan Arifin, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Purbalingga yang dikutip Antara ddar siaran resmi, Kamis (22/12).
Baca juga:
Mahasiswa Teknik University of Michigan akan Bawa Motor Listriknya ke Balapan Isle of Man
Untuk itu, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Purbalingga sebagai pembina UKM perajin, memperluas potensinya dengan merancang sebuah prototipe motor listrik ingin diwujudkan sebelum 2022 berakhir.
Johan Arifin kemudian membentuk tim yang dipimpin oleh Yuszra Sabilla Suharto untuk mewujudkan prototipe motor listrik yang dinamakan Bralink EV1. Johan berharap motor listrik itu mendapat sambutan positif di tengah berkembangnya listrik atau kendaraan ramah lingkungan.

"Saat ini untuk melawan pemain motor listrik yang besar-besar itu, kami sadar diri sangat sulit. Tetapi dengan SDM kami ini, kami percaya diri Bralink EV1 ini bisa eksis,” ujarnya.
Ternyata, pada Purbalingga Expo baru-baru ini, banyak orang yang sudah merespon positif kendaraan listrik ini.
“Akselerasinya bagus, tidak bersuara. Pokoknya nyaman,” kata Agus Budiarto, pengunjung dari Purwokerto.
Satu lagi yang istimewa dan lain dari kebanyakan motor listrik yang sudah mulai jualan adalah handling yang lebih nyaman berkat rancang bangun frame hasil olahan anak-anak muda.
“Fokus kita look dan estetika serta kenyamannya bagus,” ujar Yuszra Sabilla Suharto, Ketua Tim Kerja Motor Listrik Purbalingga.
Tim itu sepakat memakai daya 60 volt 30 Ah tipe LifePO4 yang sekali charge bisa digunakan menempuh jarak 40 km, serta memiliki umur batterai hingga 2.000 kali pengecasan. Untuk harga, tim pengembangan motor listrik Purbalingga menaksir Rp40 juta untuk satu unit sepeda motor.
“Kami terbuka dengan masukan masyarakat soal harga ini,” Kata Johan Arifin.
Baca juga:
Dapat Subsidi Rp 6,5 Juta, Ini 5 Motor Listrik Termurah yang Bisa Kamu Beli

Sekadar informasi, pada 2021 Kabupaten Purbalingga memiliki 204 Industri Kecil Menengah (IKM) Logam dan alat angkut yang mampu memroduksi knalpot aftermarket (hand made), dengan jumlah tenaga kerja tercatat 1.326 orang.
Meski produk rumahan, hasil rancangan itu banyak diakuisisi brand-brand ternama, misalnya produk knalpot yang peredarannya sudah menjangkau Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Meksiko bahkan Brazil.
Bahkan, salah satu perajin stang motor di Purbalingga sudah rutin memasok pesanan salah satu rumah modifikasi motor besar di Selandia Baru. (kna)
Baca juga: