BPPT Menyerah, Modifikasi Cuaca Jabodetabek tak Sanggup Atasi Awan Hujan Malam
MerahPutih.com - Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) tak mampu menjangkau awan-awan hujan di malam hingga dini hari yang muncul akibat terpengaruh Siklon badai Ferdinand dan Esther yang melanda Jabodetabek.
"Keterbatasan operasional tim TMC Jabodetabek selama ini hanya bisa melakukan penyemaian pada awan-awan yang tumbuh pada pagi hingga siang menjelang sore," kata Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BBTMC-BPPT) Tri Handoko Seto di Jakarta, Rabu (26/2).
Baca Juga:
Jakarta Dikepung Banjir, Jumlah Pengungsi Capai 15 Ribu Jiwa
Tri membenarkan Siklon Ferdinand dan Esther berkontribusi terjadinya fenomena hujan yang melanda Jabodetabek belakangan ini. Akibatnya hujan kerap terjadi pada malam hingga dini hari atau dikenal sebagai fenomena Nighttime-Morning Precipitation.
Menurut Tri, pertimbangan keselamatan penerbangan menjadi prioritas utama sehingga penyemaian awan hanya dilakukan pada saat kondisi visual yang memadai, yaitu rentang waktu setelah terbit matahari hingga menjelang terbenam matahari.
“Mudah-mudahan ke depan, kami berharap armada TMC direvitalisasi agar mampu beroperasi pada malam hari,“ ujar dia, dikutip Antara.
Dari analisis dan pengamatan dalam beberapa hari terakhir, kata Seto, pertumbuhan awan pada siang hari tidak cukup banyak dibanding siang hari. Dari semula dua hingga tiga sorti penerbangan, kini TMC hanya melakukan penyemaian 1-2 sorti per hari saja.
Dalam pelaksanaan TMC, penerbangan dapat mencapai hingga ke Barat dan Barat Laut Jabodetabek (70-90 Nm bahkan >100 Nm) untuk menjatuhkan awan hujan di lokasi tersebut. (*)
Baca Juga: