BPIP Soroti Sandiwara di Media Sosial Akibat Kurangnya Pemikiran Kritis
MerahPutih.com - Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Antonius Benny Susetyo menyebut, jarang ada pemikiran kritis yang dihasilkan oleh masyarakat.
Benny menilai, pesatnya perkembangan dunia digital jika tak diimbangi dengan nalar kritis, justru tidak akan memajukan bangsa.
Baca Juga
Ma'ruf Amin Yakin Produk Halal di Level Global Bakal Meningkat
"Melainkan menghasilkan produk kontraproduktif," tegas Benny dalam keterangan tulisnya kepada MerahPutih.com, Jumat (27/11).
Menurut dia, masalah utama di dunia maya adalah sandiwara. Pasalnya, lanjut Benny, banyak netizen merasa sikapnya di dunia maya tidak mungkin berimbas di dunia nyata.
Oleh karena itu, lahirlah komentar keras hingga berupa ancaman yang bisa merusak martabat manusia.
"Komentar keras, mengancam, dan merusak martabat kemanusiaan," ujar pria yang akrab disapa Romo Benny ini.
Dunia maya, lanjut rohaniwan Katolik ini, ibarat panggung dengan banyak kesadaran palsu, sehingga banyak sandiwara yang terjadi.
"Sebenarnya orang bersandiwara menjadi pemberani dan hero, padahal dalam kehidupan nyatanya tidak demikian," tegas Benny.
Benny menambahkan, banyak tokoh-tokoh yang tiba-tiba lahir bukan karena prestasi, pemikiran, dan lainnya melainkan sarkasme yang mengejar target dan rating.
Untuk menghadapi permasalahan ini diperlukan pemahaman atau pendidikan literasi media.
"Dunia digital banyak manipulasi dan kepalsuan. Caranya untuk mengatasi ini adalah adanya kesadaran literasi media," pungkasnya. (Knu)
Baca Juga
Integritas Calon Kapolri Dianggap Paling Utama Ketimbang Latarbelakang