MerahPutih.com - Seruan mengamalkan nilai ketuhanan dalam nilai Pancasila bagi dalam setiap tindakan dianggap perlu terus digaungkan.
Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Antonius Benny Susetyo mengingatkan, keputusan negara harus memerhatikan norma dan tidak bertentangan dengan nilai ketuhanan.
"Keputusan harus bersendikan nilai-nilai ketuhanan,” seru Benny kepada Merahputih.com di Jakarta, Jumat (2/7).
Baca Juga:
BPIP Sebut Generasi Milienial Jadi Pelaku Utama Perpecahan dan Radikalisme
Menurutnya, manusia harus mendapatkan posisi, hak, dan kewajiban yang setara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Benny menjelaskan, ketuhanan adalah internalisasi nilai-nilai Pancasila yang dibatinkan dalam perilaku manusia.
"Harus menjadi inspirasi batin, alat justifikasi, titik moral kepatuhan, solidaritas dan kesetiakawanan,” ujar Benny yang juga rohaniwan Katolik ini.

Benny mengemukakan, lewat pengamalan nilai ketuhanan, seperti keadilan, gotong royong, dan persatuan, dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
“Gerakan gotong royong seperti Pos Layanan Terpadu (Posyandu), Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), dapat menjadi arus kebijakan,” lanjutnya.
Dia pun menyatakan bahwa demokrasi Pancasila perlu diaplikasikan secara keseluruhan di Indonesia.
“Inilah yang disebut memanusiakan manusia,” tutur dia.
Baca Juga:
Benny meyakini, Pancasila adalah kesepakatan dan konsensus final milik bangsa Indonesia. Sehingga perlu diaktualisasikan dalam setiap tindakan
"Sudah saatnya negara ini membuktikan bahwa Pancasila bukan sekadar lips service dan verbatim yang berhenti dalam jargon tanpa pembatinan dan pembumian lebih lanjut," tutup Benny. (Knu)
Baca Juga: