BPBD Sleman Siagakan Puluhan EWS Antisipasi Lahar Dingin dan Lava Pijar Merapi

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Jumat, 20 November 2020
BPBD Sleman Siagakan Puluhan EWS Antisipasi Lahar Dingin dan Lava Pijar Merapi
Gunung Merapi. Foto: ANTARWarga Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah tetap beraktivitas seperti biasa, Kamis (19/11). (MP/Ismail)A

Merahputih.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman DIY bersiaga menghadapi banjir lahar dingin maupun lava pijar Gunung Merapi.

Puluhan Early Warning System (EWS) atau alat peringatan dini bencana sudah disiagakan di sepanjang sungai-sungai di Lereng Merapi. Seluruh EWS di sungai Lereng Merapi dalam kondisi baik dan berfungsi maksimal.

"Sudah kami cek, ada 37 EWS baik untuk lahar dingin, awan panas, maupun tanah longsor tidak ada yang rusak," ujar Kepala Seksi Mitigasi Bencana BPBD Kabupaten Sleman Joko Lelono di Yogyakarta Jumat (20/11).

Baca Juga

Rapid Test Digelar di Barak Pengungsi Merapi

Ia menegaskan potensi terjadinya banjir lahar dingin masih ada. Mengingat masih ada sisa material erupsi Merapi tahun 2010. Daerah yang berpotensi terdampak jika terjadi banjir lahar dingin, seperti Argomulyo, Sindumartani, Bimomartani, dan Selomartani.

Sementara daerah yang berpotensi terdampak lava pijar berada disekitar Kali Gendol dan Kali Boyong. Dusun yang rawan bencana lava pijar diantaranya Dusun Turgo, Ngandong, Kaliurang dan Kemiri di Kapanewon (Kecamatan) Pakem, kemudian di Tunggularum, Kapanewon (Kecamatan) Turi.

Koordinator Pos Induk Balerante Agus Saryata memantau Gunung Merapi wilayah Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Kamis (19/11). (MP/Ismail)
Koordinator Pos Induk Balerante Agus Saryata memantau Gunung Merapi wilayah Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Kamis (19/11). (MP/Ismail)

Pihaknya sudah melakukan sosialisasi pada masyarakat diwilayah-wilayah rawan bencana banjir tersebut. Masyarakat dinilai sudah paham jika nantinya EWS berbunyi berarti harus segera mengungsi.

"Paling tidak bunyi EWS itu sekitar 30 menit sebelum air datang. Sehingga masyrakat bisa siap-siap," ujarnya.

Baca Juga

BMKG: Suhu Udara Yogyakarta Memanas Bukan karena Merapi

Sementara kegiatan pengungsian warga dari daerah rawan lava pijar dilakulan jika ada rekomendasi dari BPPTKG dan perintah dari Kepala Pelaksana BPBD Sleman.

Kabid Operasi dan Pemeliharaan BBWS SO, Pramono menambahkan pihaknya sudah menyiapkan sejumlah peralatan untuk mengantisipasi terjadinya banjir lahar dingin. Peralatan yang disiapkan seperti trailer truck,dump truck, truck crane, bulldozer, excavator, dan lain-lain. Ada juga peralatan bronjong sebanyak 1.400 unit hingga geobag sebanyak 950 lembar. (Teresa Ika/Yogyakarta)

#Gunung Merapi #Letusan Gunung Merapi
Bagikan
Bagikan