MerahPutih.com - Pemprov DKI Jakarta melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melakukan upaya mitigasi tanah longsor di sejumlah wilayah ibu kota akibat fonomena pergerakan tanah.
Kasatpel Pengolahan Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI, Michael Sitanggang mengimbau kepada masyarakat yang berada di kawasan sekitar sungai agar tidak menebang pohon di sekitar lereng dan tidak melakukan pemotongan lereng secara tegak lurus untuk menghindari kejadian tanah longsor.
Baca Juga
BPBD DKI Bagikan Cara Identifikasi Tanah yang Berpotensi Longsor
"Mengimbau kepada masyarakat yang berada di kawasan sekitar sungai agar tidak menebang pohon di sekitar lereng dan tidak melakukan pemotongan lereng secara tegak lurus untuk menghindari kejadian tanah longsor," ujarnya di Jakarta, Kamis (12/1)
Ia juga meminta kepada warga untuk tidak beraktivitas di kawasan lereng saat hujan melanda. Michael menyampaikan pihaknya terus berkoordinasi dengan aparat kewilayahan seperti Lurah dan Camat untuk memantau titik-titik yang rawan longsor.
"Menyiagakan layanan kedaruratan melalui nomor 112 agar masyarakat dapat melaporkan keadaan darurat yang dialami atau ditemui dan juga bisa dilaporkan melalui aplikasi JAKI," ungkapnya.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengungkap sejumlah wilayah ibu kota yang berpotensi mengalami pergerakan tanah pada periode Januari 2023.
Hal tersebut berdasarkan informasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Kepala BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji mengatakan, prakiraan potensi terjadi gerakan tanah disusun berdasarkan hasil tumpang susun (overlay) antara peta zona kerentanan gerakan tanah dengan peta prakiraan curah hujan bulanan.
Baca Juga
BPBD DKI Catat Ada 1.409 Peristiwa Bencana di DKI Selama 2022
Berikut beberapa daerah di DKI Jakarta berada di Zona menengah, yaitu:
- Jakarta Pusat, meliputi wilayah Kecamatan Menteng.
- Jakarta Selatan, meliputi wilayah Kecamatan Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, Pancoran, Pasar Minggu, Pesanggrahan, dan Tebet.
- Jakarta Timur, meliputi wilayah Kecamatan Cakung, Kramatjati, Matraman, Pasar Rebo, dan Pulo Gadung.
Isnawa menerangkan, pada Zona Menengah dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan.
"Sementara pada Zona Tinggi, gerakan tanah lama dapat aktif kembali," ucap Isnawa.
Untuk itu, mantan Plt Wali Kota Jakarta Selatan ini meminta kepada Lurah, Camat, dan masyarakat diimbau untuk tetap mengantisipasi adanya potensi gerakan tanah pada saat curah hujan di atas normal. (Asp)
Baca Juga
BPBD DKI Siagakan Belasan Pompa dan Perahu Hadapi Potensi Banjir Rob