BNPT Kutuk Teror Bom di Kabul Afghanistan

Zulfikar SyZulfikar Sy - Jumat, 27 Agustus 2021
BNPT Kutuk Teror Bom di Kabul Afghanistan
Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar di Balai Kota Solo, Kamis (19/8). (MP/Ismail)

MerahPutih.com - Serangan bom di Kabul, Afghanistan yang menewaskan puluhan orang menuai kecaman dunia internasional.

Menurut Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar, terorisme adalah kejahatan terhadap kemanusiaan.

Menurut Boy, semua ajaran agama menolak aksi teror apa pun itu alasannya.

Baca Juga:

Pesan Gus Mus Soal Menyikapi Perpolitikan di Afghanistan

“Saya mengutuk keras kepada ISIS-Khorasan yang melancarkan aksi terorisme di Bandara Udara, Kabul, Afghanistan yang menimbulkan korban jiwa," ujar Boy dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Jumat (27/8).

Selain itu, Boy juga menegaskan dukungan terhadap rekonsiliasi dan upaya penanggulangan terorisme nasional maupun internasional.

"BNPT sangat prihatin terhadap kejadian tersebut dan aksi terorisme tidak dapat dikaitkan dengan suatu agama, suku, dan kebangsaan tertentu," tutur Boy.

Sejumlah warga negara indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Afghanistan tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (21/8/2021) ANTARA FOTO/Galih Pradipta/pras. (ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA)
Sejumlah warga negara indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Afghanistan tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (21/8/2021) ANTARA FOTO/Galih Pradipta/pras. (ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA)

Untuk upaya penanggulangan terorisme di ranah internasional, BNPT telah memberikan dukungan aktif penanggulangan terorisme lewat komunikasi.

Termasuk koordinasi yang komprehensif di sejumlah forum dan kerja sama internasional dengan berbagai negara.

"BNPT akan terus meningkatkan kerja sama baik secara nasional maupun internasional dalam rangka penanggulangan terorisme,” kata mantan Kadiv Humas Polri ini.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Masyarakat Afghanistan, serangan bom bunuh diri ini memakan lebih dari 90 korban jiwa warga Afghanistan dan sedikitnya 150 orang luka-luka,

Kepala Komando Pusat AS melaporkan bahwa serangan yang terdiri dari dua bom bunuh diri ini juga menewaskan 13 tentara AS dan melukai 18 tentara lainnya.

Baca Juga:

Taliban Sudah Tunjuk Menteri, Tiongkok dan Rusia Sepakat Bantu Afghanistan

Tak lama setelah insiden itu, ISIS, yang merupakan musuh Taliban dan negara Barat, mengklaim bahwa salah satu pembom bunuh diri itu merupakan anggota mereka dan menargetkan "penerjemah dan kolaborator yang bekerja sama dengan tentara Amerika."

Namun, masih belum jelas pelaku yang diklaim ISIS itu meledakkan kedua bom di bandara atau hanya salah satunya, kemudian satu lagi sudah ditanam.

Ketika insiden terjadi, terdengar pula sejumlah suara tembakan yang dilepaskan ke udara. Belum diketahui tembakan itu terkait dengan ISIS juga atau tidak. (Knu)

Baca Juga:

Anak dan Perempuan Tidak Dididik, G7 Siap Tahan Dana Milik Afghanistan

#BNPT #ISIS #Teror Bom
Bagikan
Bagikan