MerahPutih.com - Pemerintah DKI Jakarta diminta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ada langkah pencegahan dan pembelajaran soal bencana, dari kota-kota lain di Indonesia yang pernah mengalami.
Pasalnya banyak bencana yang terjadi di Indonesia dengan menimbulkan kerugian yang cukup besar. Seperti kasus gempa bumi di Cianjur beberapa waktu lalu.
Baca Juga:
Maka dari itu, Pemprov DKI disarankan untuk membangun gedung pemerintahan dengan konsep mampu menahan goncangan gempa di atas 7 skala richter (SR).
"Makanya, beliau (Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto) menyarankan dalam perencanaan infrastruktur maupun fasilitas bangunan milik kita, itu harus konsepnya mampu menahan goncangan gempa di atas tujuh skala richter (SR). Ini harus bisa di-design, sehingga pencegahannya terlaksana," ujar Penjabat (Pj) Gubernur Heru Budi Hartono di kantor BNPB, Jakarta Timur, Selasa (27/12).
Dengan desain gedung tahan gempa ini, maka apabila sewaktu-waktu terjadi gempa, pemerintah tak akan mengalami kerugian yang cukup besar.
Baca Juga:
BNPB Ungkap Alasan Erupsi Semeru tidak Timbulkan Korban Jiwa
"Jadi didesain seperti itu. sehingga pencegahannya dapat direncanakan," ucapnya.
Disamping itu, kunjungan Pj Heru ke BNPB ini untuk berdiskusi terkait upaya pencegahan serta penanganan saat terjadinya bencana, terutama banjir. Pasalnya saat ini Jakarta menghadapi cuaca ekstrem hingga alhir tahun 2022.
"Terkait dengan bencana banjir nanti, kami bersama Kepala BNPB, mungkin akan ada dua atau tiga titik yang langsung tinjau pada Januari (2023). Berikutnya, bekerja sama dengan BMKG untuk bisa memetakan berbagai titik (potensi bencana) berikutnya," pungkasnya. (Asp)
Baca Juga:
Bantah Pernyataan Bupati, BNPB Pastikan Semua Korban Jiwa Gempa Cianjur Terdata