BNPB Gelar Simulasi Penanganan Erupsi Merapi

Andika PratamaAndika Pratama - Rabu, 18 November 2020
BNPB Gelar Simulasi Penanganan Erupsi Merapi
Para pengungsi Merapi. Foto: BPBD Sleman

MerahPutih.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggelar gladi ruang serta simulasi taktik analisis kerawanan erupsi Gunung Merapi. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari mulai 17-19 November 2020 di Yogyakarta.

Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB, B Wisnu Widjaja menjelaskan, kegiatan diselenggarakan untuk memperkuat kesiapsiagaan Pemda, relawan dan masyarakat menghadapi ancaman erupsi Gunung Merapi di Yogyakarta.

"Target dari latihan ini, yakni mencegah terjadinya korban jiwa atau zero victim, kemudian sesedikit mungkin warga yang terdampak, meminimalkan dampak ekonomi maupun infrastruktur," kata Wisnu melalui keterangan pers yang diterima di Yogyakarta, Rabu (18/11).

Baca Juga

Suara Guguran Terdengar Tiga Kali dari Gunung Merapi

Menurut dia, penyelenggaraan tabletop exercise (TTX) dan tactical floor games (TFG) yang berlangsung 17-19 November 2020 bertujuan untuk meningkatkan pemahaman terkait ancaman dan risiko

Tujuan lainnya, yaitu meningkatkan pemahaman dan kesiapsiagaan sistem penanggulangan kedaruratan bencana yang melibatkan multipihak melalui sistem informasi dan komunikasi, termasuk peringatan dini. Hal ini dapat mengantisipasi dampak skenario terburuk erupsi Gunung Merapi .

"Kami juga lakukan kegiatan ini untuk mendapatkan masukan terhadap draf rencana kontingensi dan rencana operasi dan prosedur tetap yang disusun daerah terkait, khususnya saat pandemi COVID-19 masih berlangsung," jelas dia.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggelar gladi ruang serta simulasi taktik analisis kerawanan erupsi Gunung Merapi. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari mulai 17-19 November 2020 di Yogyakarta. Foto: BNPB

Wisnu menambahkan bahwa setiap gubernur, bupati, wali kota harus segera menyusun rencana kontingensi termasuk penyediaan sarana dan prasarana kesiapsiagaan, khususnya menyikapi situasi Merapi saat ini.

Urgensi kesiapsiagaan ini merespons kenaikan status vulkanik Gunung Merapi dari level II (Waspada) menjadi level III (Siaga) pada 5 November 2020. Meskipun potensi bahaya tidak sebesar tahun 2010, menurut dia, potensi bahaya yang patut diwaspadai yaitu rantai penularan virus SARS-CoV2.

Di sisi lain, potensi bahaya banjir lahar dingin patut diwaspadai, khususnya di wilayah yang dilalui dan berdekatan dengan sungai-sungai berhulu dari puncak Gunung Merapi. Hal tersebut tidak terlepas dari musim hujan yang sedang berlangsung.

Kepala Pelaksana BPBD Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Biwara Yuswantana mengatakan ada ruang yang perlu dipersiapkan yang sifatnya tidak terduga dalam menyikapi potensi ancaman bahaya erupsi Merapi.

Baca Juga

BNPB Mulai Lakukan Penanganan Darurat di Wilayah Gunung Merapi

"Ini menjadi pertimbangan, apakah yang direncanakan dengan baik dalam 'TTX' dan 'TFG' ini dapat betul-betul mengkover kondisi yang mungkin terjadi," kata Biwara. (Teresa Ika/Yogyakarta)

#BNPB #Gunung Merapi
Bagikan
Bagikan