MerahPutih.com - Amellya Nur Sifa meraih emas cabang olahraga balap sepeda nomor BMX putri Asian Games 2023.
Ia menjadi pebalap terbaik di Asian Games 2023 yang berlangsung Minggu (1/10), seusai mengumpulkan enam poin setelah menyelesaikan tiga kesempatan run dengan sempurna.
Baca Juga:
BMX Sumbang Medali Emas Keempat untuk Indonesia di Asian Games 2022
Di final Moto 3, atlet kelahiran 9 Juli 2003 itu mendapatkan 3 poin di run pertama usai mencatatkan waktu 44,065 detik, 2 poin di run kedua dengan 43,290 detik juga 1 poin tambahan di run terakhir dengan 43,918 detik.
Ia mengaku tak menyangka akan prestasinya itu.
"Senang tapi tak menyangka bisa dapat medali emas karena ini sistem poin," kata Amellya Nur Sifa, Minggu (1/10).
Ia lantas mengucapkan terima kasih pada seluruh rakyat Indonesia yang sudah mendukung dirinya.
"Terutama orang tua saya, pelatih-pelatih saya, serta Pak Ketua Umum PB ISSI (Listyo Sigit Prabowo)," ucapnya.
Ini merupakan emas perdana untuk cabang balap sepeda displin BMX di sepanjang pelaksanaan multievent olahraga se-Asia tersebut.
Bukan hanya emas, BMX juga mempersembahkan medali perunggu dari nomor yang sama lewat Jasmine Azzahra Setyobudi.
Ini juga jadi perunggu kedua nomor BMX ini di sepanjang pelaksanaan Asian Games.
Baca Juga:
Zohri Melaju ke Semifinal Lari 100 Meter di Asian Games 2022
Kepala Pelatih Balap Sepeda Indonesia Dadang Haris Purnomo, menilai final tadi cukup sengit persaingannya antara Indonesia dan Tiongkok.
Kedua negara ini memiliki gap yang lumayan jauh dengan negara lain. Tapi, mengingat gap poin yang sangat dekat antar keduanya, maka Dadang pun menerapkan beberapa strategi.
Karena di balapan ini posisi start sangat menentukan, maka pelatih membuat beberapa simulasi. Di mana simulai pertama yang kami buat poinnya sementara di pimpin oleh Tiongkok.
"Jadi kita simulasikan pebalap Tiongkok ada di posisi pertama. Kami menghindari start berdekatan dengan Tiongkok karena kami prediksi mereka akan melakukan strategi jepit. Karena ada Thailand dan Korea yang kami nilai sudah tidak berpeluang, maka kami mengumpamakan Korea akan menempati posisi di sebelah Tiongkok," imbuhnya.
Dari asumsi itu serta dan beberapa perhitungan, ternyata Tiongkok betul menerapkan sesuai dengan strategi yang kita prediksi. Karena pebalap kedua mereka menempati posisi gate yang 7.
"Jadi dengan posisi 1-7, Tiongkok mengambil posisi samping kanan dan kiri, tujuannya untuk menjepit pergerakan pebalap Indonesia yang ada di tengah. Tapi strategi mereka tidak berjalan dengan baik, karena kita memilih gate yang perhitungan kami akan bisa menghancurkan konsentrasi Tiongkok dengan sistem jepit tadi," sebut Hadi.
Mereka pun bisa menjalankan instruksi pelatih dengan baik dan mereka bisa melewati rintangan di 1, 3, dan 4 dengan baik.
"Tiongkok pun tidak bisa berkutik. Hasilnya, Shifa bila melampaui pebalap Tiongkok tersebut," tambah Dadang. (Knu)
Baca Juga: