MerahPutih.com - Gempa dengan kekuatan magnitudo (M) 6,3 mengguncang kawasan Sulawesi, Rabu (18/1) pagi. Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
Gempa tersebut terjadi pada pukul 07.34.46 WIB, tepatnya di Teluk Tomini, Bone Bolango, Gorontalo.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 0,01° LU ; 123,27° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 28 km arah Selatan Bulawa, Bone Bolango, Gorontalo pada kedalaman 148 km. BMKG menyebut gempa tersebut memiliki update parameter dengan M 6,1.
Baca Juga:
Gempa Magnitudo 6,2 Landa Aceh Singkil
Sementara itu, gempa M 6,3 ini terasa di daerah Luwuk dan Ampana dengan skala intensitas III-IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah).
Seperti di daerah Kotamobagu, Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Pohuwato, Bolaang Mongondow Timur, Bolaang Mongondow Utara, Bolaang Mongondow, Kota Gorontalo, Taliabu, Minahasa Tenggara, Boalemo, Minahasa Selatan, Toli-Toli, Poso, dan Kab. Bone Bolango dengan skala intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).
Gempa tersebut juga terasa di daerah Kabupaten Gorontalo Utara, Sanana, dan Palu dengan skala intensitas II-III MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang), daerah Ternate, Morowali, Manado, Halmahera Selatan dan Labuha dengan skala intensitas II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
Baca Juga:
Dalam 2 Pekan, Bengkulu Diguncang 53 Kali Gempa
Diduga, gempa tersebut dipicu deformasi atau perubahan bentuk Lempeng Sangihe.
"Gempa M 6,1 (update) kedalaman 148 km guncang Lengan Utara Sulawesi dan Luwuk dalam skala intensitas IV MMI dipicu deformasi (perubahan bentuk) dalam Lempeng Sangihe (intraplate earthquake)," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono kepada wartawan.
Daryono menyebut, Lempeng Sangihe berada di bawah Teluk Tomini.
Hasil pantauan BMKG hingga pukul 08.00 WIB, belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).
BMKG meminta masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Serta menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. (Knu)
Baca Juga:
BPBD Belum Terima Laporan Ada Kerusakan akibat Gempa di Bogor