BMKG: Suhu Udara Yogyakarta Memanas Bukan karena Merapi

Zulfikar SyZulfikar Sy - Senin, 09 November 2020
BMKG: Suhu Udara Yogyakarta Memanas Bukan karena Merapi
Potensi erupsi Merapi (ANTARA/HO- Dok pri)

MerahPutih.com - Suhu udara di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta terasa memanas di awal musim penghujan.

Berdasarkan laporan stasiun klimatologi BMKG Mlati, 6 November, suhu udara wilayah Yogyakarta menyentuh 34 derajat celcius di siang hari. Hal ini memunculkan sejumlah dugaan suhu memanas disebabkan meningkatkan aktivitas Gunung Merapi.

Kepala stasiun klimatologi Mlati BMKG Yogyakarta Reny Kraningtyas menegaskan, memanasnya suhu di Yogyakarta bukan karena Merapi bergejolak.

Baca Juga:

BNPB Minta Daerah Persiapkan Mitigasi Bencana Letusan Merapi


"Suhu tinggi yang terjadi di DIY beberapa hari ini terasa panas disebabkan faktor meteorologis," tegas Reni melalui keterangan pers di Yogyakarta, Minggu (8/11).

Ia menjelaskan, panasnya suhu udara masih merupakan efek lanjutan fenomena Equinox yakni peristiwa di mana posisi matahari tepat berada di atas garis khatulistiwa pada 23 September lalu.

Gunung Merapi Terpantau di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (7/11). (MP/Ismail)
Gunung Merapi terpantau di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (7/11). (MP/Ismail)

Reni menjelaskan, saat Equinox terjadi posisi matahari masih di utara Jawa sehingga sudut datang sinar matahari masih miring. Sementara Jogja berada di lintang sekitar 8 derajat yang lebih ke arah selatan bawah khatulistiwa.

"Bulan November justru posisi matahari berada di Belahan bumi selatan sehingga Jawa bagian selatan menerima intensitas radiasi matahari lebih tinggi dibandingkan saat Equinox," jelasnya.

Baca Juga:

Gunung Merapi Keluarkan Guguran, Warga Boyolali Panik

Faktor meteorologi lain adalah kondisi cuaca cerah tidak ada awan atau minim keberadaan awan. Hal ini membuat tidak ada yang menghalangi sinar matahari masuk ke Bumi. Ini menyebabkan suhu bumi cepat tinggi dan terasa panas terik.

"Kondisi ini signifikan dirasakan di kota Jogja akibat pengaruh urban heat island," kata dia.

Ia mengimbau kepada warga masyarakat untuk memperbanyak cairan seperti minum air putih agar tidak dehidrasi. (Teresa Ika/Yogyakarta)

Baca Juga:

Contoh Jepang, Tempat Pengungsian Merapi Harus Patuhi Protokol Kesehatan

#Yogyakarta #Gunung Merapi
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir
Bagikan