BMKG Modifikasi Cuaca Atasi Banjir Jateng yang Meluas

Zulfikar SyZulfikar Sy - Selasa, 03 Januari 2023
BMKG Modifikasi Cuaca Atasi Banjir Jateng yang Meluas
Banjir di Dukuh Tanggulangin, Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. (ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif)

MerahPutih.com - Banjir yang melanda di wilayah utara Jawa Tengah terus meluas. Hal ini diakibatkan intensitas hujan yang tinggi.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyampaikan, puncak musim hujan di Provinsi Jawa Tengah akan terjadi pada bulan Januari hingga Februari 2023.

"Selain hujan, wilayah Jateng juga berpotensi mengalami gelombang tinggi dan angin,"kata Dwikorita di Jawa Tengah yang dikutip Selasa (3/1).

Baca Juga:

Waspada, Potensi Banjir Rob di Berbagai Wilayah saat Bulan Purnama 6 Januari

Sementara itu, terkait potensi hujan lebat, Sejak Minggu (1/1), BNPB bersama BMKG telah mengoperasikan pesawat Casa TNI untuk melakukan teknologi modifikasi cuaca (TMC) di wilayah Jawa Tengah.

Dengan dilakukannya TMC, upaya ini diharapkan dapat mengurangi intensitas hujan yang turun.

Garam akan ditabur di atas Laut Jawa menggunakan pesawat. Sehingga awan-awan dipaksa menurunkan hujannya sebelum memasuki wilayah Jawa Tengah.

BMKG mengakui, pihaknya memang tidak bisa mencegah terjadinya hujan.

"Namun harapannya dapat mengurangi intensitas hujan yang tadinya lebat menjadi sedang, dan sedang menjadi ringan," jelas Dwikorita.

Kepala BNPB Letjen Suharyanto pun memberikan bantuan dana siap pakai (DSP) kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk penanganan darurat bencana banjir yang melanda wilayahnya. Total bantuan sebesar Rp 4,25 miliar.

Bantuan untuk penanganan darurat ini diberikan kepada 13 wilayah administrasi tingkat kabupaten dan kota, dengan total Rp 3,25 miliar.

Masing-masing wilayah mendapatkan bantuan sebesar Rp 250 juta. Selain itu, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendapatkan bantuan sebesar Rp 1 miliar.

Bantuan tersebut untuk mendukung operasional penanganan darurat di wilayah terdampak.

Dalam kesempatan yang sama, BNPB juga menyerahkan bantuan logistik dengan total senilai Rp 1,5 miliar kepada wilayah terdampak.

Dengan rincian Kabupaten Demak, Kabupaten Jepara, Kabupaten Pati, Kabupaten Rembang, Kabupaten Kendal, Kabupaten Batang, Kabupaten Pemalang, Kota Tegal, Kabupaten Tegal, dan Kabupaten Brebes masing-masing Rp 100 juta.

Selanjutnya, masing-masing Rp 150 juta untuk Kota Pekalongan dan Kabupaten Pekalongan.

Terakhir sebesar Rp 200 juta untuk Kota Semarang yang memiliki dampak paling luas.

Baca Juga:

Stasiun Semarang Kembali Beroperasi Setelah Diterjang Banjir

Kepala BNPB kembali mengingatkan bahwa keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi yang harus dipenuhi pemerintah.

"Keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi yang harus dipenuhi pemerintah, masyarakat yang sudah menderita harus segera kita penuhi kebutuhan dasarnya," tegas Suharyanto.

Ia mengimbau agar segera didirikan pos komando tanggap darurat dan disiapkan pos pengungsian yang layak disertai dengan dapur lapangan dan fasilitas kesehatan yang memadai.

Pada saat tanggap darurat bencana pemimpin daerah otomatis menjadi komandan penanganan darurat.

"Sehingga penanganan dapat satu komando dan lebih terkoordinir karena pemerintah daerah yang lebih paham kondisi di lapangan," sebutnya.

Kepala BNPB juga meminta kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk menjadikan kejadian bencana kali ini sebagai momentum untuk melakukan perencanaan rehabilitasi dan rekonstruksi yang lebih baik.

"Sehingga ketika terjadi lagi hujan dengan intensitas tinggi di masa mendatang, kejadian seperti ini tidak akan terulang," tambahnya.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berterima kasih atas dukungan yang telah diberikan BNPB, khususnya bantuan TMC.

"Dua hari ini hujannya berhenti berkat TMC yang dilakukan oleh BNPB dan BMKG berhasil sehingga banjir bisa surut," kata Ganjar.

Ganjar juga meminta kepada jajarannya untuk senantiasa memonitor jalur lalu lintas transportasi baik darat, laut, maupun udara mengingat cuaca yang sedang tidak menentu.

Dia juga mengimbau bupati dan wali kota untuk berpatroli meninjau langsung kondisi di lapangan.

"Lakukan patroli, pastikan logistik dam peralatan siap dan memadai. Kalau kurang segera dilis apa-apa saja agar bisa segera kami mintakan ke BNPB," kata Ganjar. (Knu)

Baca Juga:

Perjalanan Kereta Dialihkan ke Jalur Selatan Imbas Banjir di Semarang

#Banjir #BMKG
Bagikan
Bagikan