BMKG Minta Pemda di Pesisir Selatan Jawa Waspadai Aktivitas Kegempaan

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Sabtu, 22 Mei 2021
BMKG Minta Pemda di Pesisir Selatan Jawa Waspadai Aktivitas Kegempaan
Layar monitor gempa bumi 6,2 SR guncang Kabupaten Blitar, Jawa Timur yang diunggah BPBD Bantul, DIY. (Foto BPBD Bantul)

Merahputih.com - Pemerintah daerah di sepanjang pesisir selatan Jawa diminta waspadai aktivitas kegempaan yang mengalami peningkatan secara signifikan.

Data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pada bulan Mei 2021 terjadi peningkatan signifikan atas kejadian gempa di pesisir selatan Jawa setelah guncangan gempa yang terjadi pada bulan April lalu di selatan Jawa Timur.

Baca Juga

Gempa Magnitudo 6,2 Guncang Blitar, Ini Kata BMKG

"Ini harus dibuka, ini bukan data rahasia, dan kami mohon dengan informasi ini, terutama pemerintah daerah di wilayah sepanjang pesisir Jawa maupun provinsi yang memiliki pesisir selatan, perlu mewaspadai aktivitas kegempaan yang signifikan," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Sabtu (22/5).

Dwikorita juga memohon agar pemda segera memastikan konstruksi bangunan yang berada di pesisir selatan Jawa, terutama fasilitas publik, seperti gedung sekolah dan perkantoran apakah sudah sesuai dengan standar bangunan tahan gempa.

Personel TNI dan Polri mengecek rumah warga yang rusak akibat gempa di Desa Ploso, Kecamatan Selopuro, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Jumat (21/5/2021). (ANTARA FOTO/Irfan Anshori/rwa)
Personel TNI dan Polri mengecek rumah warga yang rusak akibat gempa di Desa Ploso, Kecamatan Selopuro, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Jumat (21/5/2021). (ANTARA FOTO/Irfan Anshori/rwa)

Hal tersebut dimaksudkan sebagai langkah antisipasi peningkatan kejadian gempa bumi, yang berdasarkan sejarah kegempaan di wlayah tersebut dapat melampau magnitudo 6 dan berpotensi tsunami.

Kedatangan gempa besar tersebut, tidak bisa dipastikan kapan terjadinya. Namun, hal itu tidak perlu ditanggapi dengan kepanikan, segera mempersiapkan bangunan yang cukup kuat terhadap gempa.

"Gempa ini merupakan alarm untuk kita segera menyiapkan aspek keselamatan bangunan dan evakuasi apabila skenario terburuk terjadi," ujarnya.

Sebelumnya, gempa di tenggara Kabupaten Blitar, Jawa Timur, pada hari Jumat pukul 19.09 WIB terjadi akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia menurut Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG.

Baca Juga

Warga Sumbar dan Sumut Rasakan Gempa 6,7 Magnitudo di Nias Barat

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam Lempeng Eurasia," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.

BMKG semula menyatakan gempa yang pusatnya berada di laut sekitar 57 kilometer arah tenggara Kabupaten Blitar di kedalaman 110 kilometer itu magnitudonya 6,2. Namun, kemudian memutakhirkannya menjadi 5,9.
Menurut hasil monitoring BMKG, hingga pukul 20.00 WIB terjadi dua kali gempa bumi susulan dengan magnitudo 3,1 dan 2,9 setelah gempa dengan magnitudo 5,9 di Blitar. (Pon)

#Breaking #BMKG #Gempa
Bagikan
Bagikan