MerahPutih.com - Getaran gempa tektonik mengguncang kawasan Jawa Barat DKI Jakarta hingga Banten, Senin (21/11).
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteoroligi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono menuturkan, hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,6.
"Episenter gempa bumi terletak tepatnya berlokasi di darat wilayah Sukalarang, Sukabumi, Jawa Barat pada kedalaman 11 km," kata Daryono dalam keterangannya.
Baca Juga:
Cerita Pimpinan KPK Turun Tangga dari Lantai 15 Saat Merasakan Gempa
Menurut Daryono, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar Cimandiri.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser," jelas Daryono.
Hingga pukul 14.00 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 15 aktivitas gempa bumi susulan dengan magnitudo terbesar M4.0.
"Tidak berpotensi tsunami," ucap Daryono.
Baca Juga:
Gempa Magnitudo 5,6 Guncang Cianjur, Terasa hingga Jakarta
Ia menuturkan, hingga saat ini sudah ada laporan kerusakan bangunan. Seperti rumah dan toko juga dampak longsor di wilayah Cianjur yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
Daryono meminta masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Ia juga meminta agar masyarakat menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," tutup Daryono. (Knu)
Baca Juga:
Pegawai di Balai Kota DKI Berhamburan Keluar Gedung Saat Digoyang Gempa