MerahPutih.com - Praktisi kesehatan Hadi Pranoto mengklaim ramuan herbalnya mampu menyehatkan yang mengkonsumsi. Ia sekaligus menjawab tudingan yang menyebut dirinya menyebarkan informasi keliru tentang obat COVID-19.
"Saya membantu ini tujuannya untuk meringankan beban pemerintah. Kita support kebijakan presiden, kita bisa meringankan dan memberikan suatu dampak yang positif kepada masyarakat Indonesia yang saat ini terpapar COVID-19," kata Hadi kepada wartawan di Jakarta, Selasa (4/8).
Baca Juga
Dilaporkan Dugaan Hoaks, Musisi Anji dan Hadi Pranoto Bakal Diperiksa
Hadi melanjutkan, kandungan jamu dan herbalnya berupa cairan yang mampu membunuh itu bakteri jahat di tubuh manusia. Sementara, bakteri baik di dalam tubuh dibangkitkan lagi.
"Dengan begitu menjadi kekuatan secara alami dalam tubuh menjadi antibodi," tutur dia.

Nah, Hadi mengklaim, tidak ada sedikitpun efek samping dari herbal ini karena herbal ini. Pasalnya, herbal inikan semua berasal dari tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan.
"Mana ada buah-buahan dan tumbuh-tumbuhan itu punya efek samping yang mematikan manusia kan tidak ada. Kecuali manusia itu makan buah-buahan itu harunya makan satu kilo tapi yang makan satu ton meledak perutnya," ungkap dia.
Hadi menjelaskan, ia sudah melakukan penelitian sejak tahun 2000. Lalu, dianggap cocok digunakan saat masa pandemi.
"Sebenarnya di tahun 2019 itu meledaknya COVID-19 itu kita samakan genetiknya corona itu dengan herbal kita, ternyata ada senyawa yang memang bisa membunuh dan melemahkan virus COVID yang akan masuk ke dalam tubuh," imbuh Hadi.
Ia sudah membagikan lebih dari 20 ribu botol resmi kepada masyarakat yang tidak mampu.
"Jadi semua sudah bisa dicoba dan banyak pejabat lembaga negara yang sudah menggunakan herbal ini dan mereka merasakan dampak positif dari herbal ini,'" jelas Hadi.
Baca Juga
Dilaporkan ke Polisi, Hadi Pranoto Ancam Lapor Balik dan Tuntut 10 Miliar Dolar
Bahkan, ramuannya sudah mendapat izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)
"Makanya kita berani mengedarkan kalau kita karena kita sudah punya izin dari BPOM, kalau kita tidak punya izin BPOM tidak mungkin kami serahkan kepada masyarakat dan masyarakat kan pasti akan bertanya mana izin BPOM-nya," ungkap pria asal Bogor yang mengaku bekerja sendirian ini. (Knu)