MerahPutih.com - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggandeng para penyuluh pernikahan agama di DIY untuk membantu menurunkan angka stunting.
Peran penyuluh agama ini untuk mengedukasi para calon pengantin tentang kesehatan reproduksi dan kandungan agar anak tidak stunting.
Baca Juga:
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo menyampaikan di Indonesia setiap tahun terdapat 4,8 juta kehamilan. Dari angka itu, 1,2 juta diantaranya lahir dan tumbuh dalam keadaan stunting. Kondisi ini dinilai Hasto perlu untuk dievaluasi.
“Jadi di negara kita banyak yang hamil, banyak melahirkan, dan banyak stunting. Akibatnya Human Capital Index negara kita berada pada urutan 130 dari seluruh negara di dunia. Ini perlu dikoreksi” ujar Hasto Sosialisasi Dan Pembekalan Bagi Para Penyuluh Agama dalam Percepatan Penurunan Stunting di DIY, Rabu 30 November 2022.
Hasto meminta kepada penyuluh agama membantu menurunkan angka stunting di Indonesia dengan cara turut mengedukasi masyakat meningkatkan kualitas SDM. Peran penyuluh agama dalam pernikahan yang merupakan gerbang awal membangun keluarga disebut Hasto sangatlah vital.
"Gerbang orang mau berkeluarga adalah penyuluh agama. Mereka yang mau menikah itu tidak datang ke penyuluh KB tapi ke penyuluh agama, kemudian KUA," ungkap Hasto.
Baca Juga:
"Kami mendorong peran penyuluh agama, untuk menyampaikan pesan ke calon pengantin, demi menekan stunting. Ingat, dalam setahun 2 juta orang menikah dan 1,6 juta hamil. Mereka, gerbangnya di penyuluh agama semua," ucap Hasto.
Untuk membantu penyuluh agama mengedukasi para calon pengantin, kata Hasto, BKKBN telah membuat panduan audio visual. Panduan audio visual ini bisa didownload dan diberikan kepada calon pengantin.
Hasto menambahkan BKKBN punya layanan konsultasi yang juga bisa diakses oleh calon pengantin. Lewat layanan konsultasi ini, Hasto berharap para calon pengantin paham tentang kesehatan reproduksi dan kondisi kehamilan.
"Sesuai permintaan Pak Menteri Agama, kami buatkan (panduan) audio visual, yang nanti bisa di-download para penyuluh agama. Materi itu tinggal disampaikan ke catin (calon pengantin). Kami juga membuka help desk juga, tempat untuk bertanya. Kami buka secara daring melalui aplikasi ELSIMIL (Elektronik Siap Nikah dan Hamil). Itu bisa diakses," tutup Hasto. (Cahyo/Yogyakarta)
Baca Juga:
Atasi Stunting, PDIP Dorong Kampus Terlibat Bangun Kesadaran