CEO Disney Bob Iger ingin memangkas biaya karena DisneyPlus hanya menambahkan sekira 200.000 pengguna di Kanada dan AS. Maka dari itu, Disney berencana memberhentikan 7.000 karyawan mereka untuk memotong biaya di seluruh perusahaan.
CEO Bob Iger mengumumkan berita tersebut dalam panggilan pendapatan pada hari Rabu, menyatakan bahwa langkah tersebut diperlukan untuk mengatasi tantangan yang kita hadapi saat ini, seperti dilaporkan laman The Verge, Kamis (9/2).
Seperti banyak perusahaan lain di seluruh negeri, Disney melakukan perubahan sebagai bagian dari upayanya untuk mengurangi biaya dalam lingkungan ekonomi yang menantang. Iger ingin menghemat biaya hingga USD 5,5 miliar (Rp 83 triliun), dan langkah PHK akan membantu perusahaan mencapai target tersebut.
Baca juga:
Pangeran Disney Yang Cocok dengan Karaktermu

Namun, Iger belum mengungkapkan departemen mana yang bakal terpengaruh oleh rencana PHK tersebut. Desas-desus tentang PHK mulai muncul tak lama setelah Iger mengambil alih kursi CEO Disney dari Bob Chapek yang keluar November lalu.
Iger awalnya mengundurkan diri dari peran tersebut pada tahun 2020, dan pengambilalihannya telah menyebabkan perubahan organisasi yang besar bagi perusahaan. Iger's juga mendirikan tiga divisi inti di perusahaan, yakni Disney entertainment, ESPN, dan Disney Parks.
Iger masih mengarahkan pandangannya pada streaming meskipun pertumbuhan pelanggan melambat. Disney Plus menambahkan hanya 200.000 pelanggan di AS dan Kanada dengan total 46,6 juta, sementara angka internasionalnya (tidak termasuk HotStar) bertambah 1,2 juta anggota.
Baca juga:
Disney Fantasy Kembali Beroperasi

Hulu dan ESPN Plus memiliki pertumbuhan yang sama lambatnya, dengan masing-masing menambahkan hanya 800.000 dan 600.000 pengguna. Divisi direct-to-consumer Disney, yang mencakup layanan streaming, memang mengalami peningkatan pendapatan sebesar 13 persen menjadi USD 5,3 miliar (Rp 80 triliun).
Tetapi perusahaan masih mengalami kerugian operasional sekitar USD 1,1 miliar (Rp 16 triliun) yang disebutkan perusahaan akibat biaya lebih tinggi di Disney Plus dan Hulu. Bisnis streaming perusahaan merugi sekitar USD 1,5 miliar (Rp 22,6 triliun) pada kuartal terakhir.
"Prioritas kami adalah pertumbuhan berkelanjutan dan profitabilitas bisnis streaming kami. Perkiraan kami saat ini menunjukkan Disney Plus akan mencapai profitabilitas pada akhir tahun fiskal 2024, dan pencapaian itu tetap menjadi tujuan kami," tandas Iger. (waf)
Baca juga:
Sederet Film Spesial Meriahkan Disney Plus Hotstar