Teknologi

Biru dan Hijau adalah Warna Paling Terang di Alam

P Suryo RP Suryo R - Jumat, 18 September 2020
Biru dan Hijau adalah Warna Paling Terang di Alam
Memberi pemahaman bagaimana warna biru dan hijau paling cerah tercipta di alam. (Foto: Unsplash/Steve Harvey)

MULAI dari bulu burung sampai kulit buah, alam memiliki dua cara utama untuk menampilkan warna. Melalui pigmen yang memberikan penyerapan warna selektif, atau melalui warna struktural, yaitu penggunaan struktur mikroskopis untuk mengontrol pantulan cahaya.

Saat ini ilmuwan merancang model komputer yang menjelaskan mengapa warna struktural matte paling terang di alam hampir selalu biru dan hijau. Hal ini dikarenakan batas warna struktural dalam spektrum cahaya yang tampak.

Baca juga:

Cahaya Hijau Mampu Kurangi Migrain

ubur
Ilmuwan sedang merancang komputer untuk mencari jawaban dari warna-warna alam. (Foto: Pexels/Philipp Deus)

Penelitian ini memberi pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana warna biru dan hijau paling cerah tercipta di alam. Selain itu, penting juga untuk mengembangkan cat dan pelapis yang cerah dan ramah lingkungan yang tidak akan pudar seiring berjalannya waktu atau melepaskan bahan kimia beracun.

"Selain intensitas dan ketahanannya terhadap kepudaran, cat matte yang menggunakan warna struktural juga akan jauh lebih ramah lingkungan. Karena pewarna dan pigmen beracun tidak diperlukan," kata fisikawan Gianni Jacucci dari Universitas Cambridge di Inggris.

"Namun, pertama-tama kami perlu memahami apa batasan untuk menciptakan kembali jenis warna ini sebelum aplikasi komersial memungkinkan." Dengan warna struktural, kerangka skala nano di permukaan menentukan keaslian warna itu sendiri.

Terkadang seperti pada bulu merak, misalnya. Warna itu bisa berwarna-warni, dan bergeser di antara corak warna pada sudut yang berbeda dan di bawah cahaya yang berbeda. Ini diproduksi oleh struktur kristal yang teratur.

Baca Juga:

Bukan Warna Merah Muda dan Biru, Warna Monokrom Miliki Pengaruh Dahsyat Bagi Penglihatan Si Kecil

alam
Hijau salah satu warna alam yang cemerlang. (Foto: Pexels/Pixabay)

Dengan struktur lain, dilansir laman Science Alert, kamu mendapatkan warna matte yang tidak berubah akibat struktur yang tidak teratur. Seperti di alam, hal ini hanya terlihat dalam menghasilkan rona biru dan hijau. Tujuan dari studi baru ini adalah untuk melihat apakah ini merupakan batasan inheren dari struktur tersebut.

Model komputer baru, berdasarkan bahan buatan yang disebut kacamata fotonik, menunjukkan bahwa merah memang berada di luar cakupan teknik hamburan di balik warna struktural matte. Wilayah panjang gelombang spektrum yang terlihat tidak dapat dengan mudah dipantulkan menggunakan teknik struktur permukaan mikroskopis ini.

"Karena interaksi yang kompleks antara hamburan tunggal dan hamburan ganda, serta kontribusi dari hamburan berkorelasi, kami menemukan bahwa selain merah, kuning dan oranye juga sulit dicapai," kata ahli kimia Silvia Vignolini, dari Universitas Cambridge.

Inilah sebabnya mengapa merah matte cerah diproduksi menggunakan pigmen di alam, bukan warna struktural. Tim berpikir evolusi di alam menyebabkan berbagai cara menghasilkan warna merah, karena batas struktur yang mendasarinya.

Baca juga:

Efek CO2, Pohon Cepat Tumbuh dan Mati Muda

burung
Bahan buatan komputer disebut kacamata fotonik. (Foto: Unsplash/Halanna Halila)

Mengetahui lebih banyak tentang bagaimana warna struktural matte ini dibuat akan membawa kita lebih dekat untuk menghasilkan cat yang bebas dari pigmen dan pewarna. Adalah sebuah langkah maju yang signifikan dalam bahan yang tahan lama dan ramah lingkungan untuk banyak aplikasi.

Walau itu masih agak jauh, pendekatan yang berbeda sepertinya akan diperlukan untuk warna merah dan oranye. Jenis struktur nano lain mungkin dapat melakukan pekerjaan itu, setelah penelitian lebih rinci dilakukan, namun untuk saat ini ilmuwan material mengalami masalah yang sama dengan alam.

"Saat kami mencoba membuat ulang warna struktural matte untuk merah atau jingga, kami mendapatkan hasil yang kualitasnya buruk, baik dalam hal saturasi dan kemurnian warna," kata ahli kimia Lukas Schertel, dari University of Cambridge. (lgi)

Baca juga:

Teknologi Ini Mampu Lacak Badak Lewat Foto Jejak Kaki

#Teknologi #Warna
Bagikan
Ditulis Oleh

Leonard

Bagikan