Merahputih.com - Badan Intelijen Negara (BIN) ikut turun gunung menyukseskan program vaksin Covid-19 yang digalakkan pemerintah. Badan telik sandi yang dipimpin Budi Gunawan itu menggelar program vaksinasi untuk pelajar
Pada Senin (19/7), BIN mengadakan program vaksinasi untuk para pelajar SMP dan SMA serentak di Banten dan Bogor.
Kepala BIN Jenderal (Purn) Budi Gunawan mengatakan kegiatan ini dilakukan untuk menyelamatkan generasi penerus bangsa dari ancaman penyakit Covid-19.
“Kasus positif COVID-19 pada anak-anak meningkat, sehingga BIN fokus pada anak-anak SMP dan SMA. Mereka adalah generasi yang harus diselamatkan sebagai penerus bangsa,” ujar Budi Gunawan, saat melakukan peninjauan langsung pelaksanaan vaksinasi pelajar secara door to door, Senin (19/7).

Seperti diketahui, penularan COVID-19 di kalangan pelajar cenderung naik. Anak menjadi salah satu spreader (penularan) di klaster keluarga yang berkontribusi 85 persen dari total kasus positif di Indonesia.
Dua lokasi yang dikunjungi Budi Gunawan untuk melakukan vaksinasi adalah di Kesatuan Junior High School Bogor yang terletak di Komplek Pulo Armen, Jl Raya Pajajaran, Baranangsiang, Bogor. Lokasi kedua yang dikunjungi adalah Islamic School Al Azhar BSD, Tangsel, Banten.
Acara ini sekaligus memberikan bansos (bantuan sosial) berupa sembako termasuk vitamin secara door to door serentak di Banten dan Bogor.
Budi Gunawan menegaskan, kegiatan ini adalah atas perintah Presiden Jokowi, setelah sebelumnya para guru-guru divaksin.
Ketika penularan Covid-19 dapat dikendalikan dan masyarakat telah beradaptasi dengan prokes 5 M, maka proses belajar mengajar baik tatap muka atau dikombinasi dengan sistem belajar online dapat segera diterapkan.
Tentunya prorgam vaksinasi ini dilandaskan pada pendekatan ilmiah, kemanjuran dan keamanan telah melewati berbagai jenis uji.
"Oleh karena itu diharapkan mampu memutus mata rantai penularan, memperkecil risiko klaster keluarga, dan mengurangi risiko fatal (kematian) jika terinfeksi Covid-19,” paparnya
Seperti diketahui, kata Budi Gunawan, jumlah anak Indonesia yang tertular Covid-19 adalah sembilan persen dari total yang terinfeksi.
Data pada Minggu (18/7) menunjukkan dari 2,9 juta total kasus positif terdapat 250.000 kasus anak.
Untuk itu, para orang tua dan para pelajar SMP-SMA tidak perlu takut dan khawatir dengan berbagai berita hoax dan fake news yang beredar di dunia maya.
Vaksin tidak hanya menyelamatkan diri sendiri. Tetapi juga menyelamatkan orang lain. "Apalagi saat ini belum ada jenis proteksi lain dalam menghadapi COVID-19 sebaik yang diberikan vaksin," jelas Budi.
Dia menjelaskan, vaksinasi pelajar secara door to door yang dilakukan BIN merupakan salah satu upaya akselerasi program vaksinasi 3 juta dosis per hari.
Sehingga target herd immunity (kekebalan komunal) mencapai 70 persen pada akhir tahun 2021.
Menurutnya, aksi vaksinasi massal untuk kalangan dewasa dan pelajar (SMP-SMA) tersebut dilakukan beberapa titik di enam provinsi, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur dan Riau.
Door to door vaksin yang dilakukan BIN mengadopsi metode vaksinasi yang digunakan beberapa negara seperti Afrika, Eropa, Filiphina, Amerika Serikat, dan India. "Ini merupakan solusi yang efektif dan efisien yang dapat membantu menekan laju penyebaran COVID-19,” papar Budi.
Baca Juga:
Libur Idul Adha, Kereta Api Jarak Jauh hanya untuk Sektor Esensial dan Kritikal
Menurut dia, kegiatan ini diawali dari Jawa Barat, dan lima daerah lainnya di Jawa Tengah, Banten, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, dan Riau.
Daerah-daerah tersebut merupakan zona merah persebaran COVID-19. Door to door vaksin dan sekaligus pembagian sembako yang dilakukan BIN dengan pendekatan langsung kepada masyarakat.
Metode vaksinasi jemput bola ini diharapkan mampu meningkatkan partisipasi warga dalam melaksanakan vaksinasi. Karena metode ini terbukti dapat menjangkau keluarga yang belum mempunyai akses vaksin.
"Selain itu dapat pula menjangkau individu yang takut keluar rumah untuk menghindari tertular COVID-19,” papar Budi Gunawan. (knu)