BIN: Kerusuhan Rutan Brimob Bukan Gangguan Stabilitas Nasional
MerahPutih.com - Badan Intelijen Negara (BIN) menegaskan aksi narapidana teroris di Rutan Mako Brimob Kelapa Dua Depok secara teritorial adalah kerusuhan domestik dalam lingkup yang bisa dikendalikan dengan cepat
"Tidak menimbulkan gangguan stabilitas keamanan nasional," kata Kepala BIN, Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan dalam siaran pers yang diterima MerahPutih.com, Kamis (10/5).
Kepala BIN merujuk keberhasilan operasi polisi mengambil alih Rutan pagi tadi, tanpa memakan korban jiwa dan semua narapidana teroris akhirnya menyerahkan diri.
"Apresiasi penghargaan setinggi-tingginya kepada segenap anggota Polri yang telah menyelesaikan tugas Operasi Penanggulangan Terorisme sehingga situasi dapat terkendali," tutur pria yang akrab disapa BG itu.
Namun, BG menegaskan tindakan para napi terorisme membunuh 5 orang anggota Polri dan penganiayaan kepada 4 orang lainnya saat kerusuhan sangat biadab dan sudah di luar batas-batas kemanusiaan. Menurut dia, para napi yang terlibat pembunuhan ini harus dituntut dan diadili berdasarkan hukum yang berlaku.
Bahaya Laten Teroris
BG menambahkan tindakan perlawanan narapidana dan tahanan tersangka terorisme tersebut mengirimkan pesan nyata terorisme adalah ancaman laten yang terus terjadi. "Mereka lahir dari cara berpikir dan cara pandang intoleran," tandas mantan Wakapolri itu.
Menurut BG, dari intoleransi yang dibiarkan tersebut tumbuh tindakan-tindakan radikal dan berujung pada tindakan terorisme. Oleh karenanya, dia mengimbau semua pihak tidak memberikan ruang sekecil apapun bagi menguatnya intoleransi.
BIN mengajak kepada semua pihak untuk tidak mudah mempercayai informasi yang beredar dan diragukan validitasnya (berita bohong/hoax) terkait kejadian ini. "Kecuali bersumber dari otoritas Pemerintah yang bertanggung jawab dalam penanganan terorisme," ujarnya.
Demi menjaga ketahanan sosial bangsa Indonesia, lanjut BG, jangan politisasi peristiwa kerusuhan ini untuk tujuan-tujuan politik pragmatis yang justru dapat memperkuat kelompok-kelompok intoleran, radikal, dan teroris. "Mari sama-sama kita lawan segala bentuk tindakan terorisme untuk Indonesia yang Damai, Aman dan Sejahtera," tandasnya.
Reaksi MUI
Senada dengan BIN, MUI juga mengutuk keras insiden yang terjadi di Mako Brimob Kelapa Dua yang telah menimbulkan korban jiwa para petugas kepolisian. "Pelakunya harus diberikan ancaman hukuman yang seberat-beratnya," kata Wakil Ketua Umum MUI, Zainut Tauhid Sa'adi, Kamis (10/5).
Menurut Zainut, kelima polisi yang tewas dalam bertugas saat insiden kerusuhan Rutan Mako Brimob itu masuk kategori mati syahid. "Semoga amalnya dicatat sebagai amal kebajikan dan diberikan balasan pahala yang berlipat oleh Allah SWT. Kepada keluarga yang ditinggalkan semoga diberikan kesabaran dan kekuatan," tutur Zainut.
MUI juga memuji keberhasilan Polri memulihkan keadaan di dalam Rutan dengan pendekatan persuasif dan profesional. Tak hanya itu, publik juga dimbau tidak terpancing dan terprovokasi dengan beredarnya berbagai rumor dan berita terkait insiden Rutan Brimob.
"Mari kita bersama-sama ikut berdoa dan membantu menjaga situasi dan kondisi agar tetap kondusif sehingga tidak menimbulkan kepanikan dan kecemasan di tengah masyarakat," tandas petinggi MUI itu. (Pon)