BIN Buka Program Studi Intelijen Medik

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Jumat, 11 September 2020
BIN Buka Program Studi Intelijen Medik
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal (Purn.) Budi Gunawan didampingi Ketua DPR RI Puan Maharani dan sejumlah pejabat saat meninjau Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN), Bogor, Jawa Barat, Ka

MerahPutih.com - Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) yang dikelola Badan Intelijen Negara (BIN), membuka program studi baru, yakni Intelijen Medik untuk menghadapi pandemi, seperti COVID-19 yang saat ini malanda dunia termasuk Indonesia.

"Hal ini merupakan pembelajaran sekaligus menjawab tantangan terjadinya pandemi virus corona atau COVID-19 yang melanda Indonesia dewasa ini," kata Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal (Purn.) Budi Gunawan (BG) dalam pernyataan tertulis di Jakarta, Kamis (11/9).

Ia berharap, dibentuknya program studi tersebut, lulusan STIN akan siap dan mampu mencari jalan keluar apabila ancaman-ancaman pandemi kembali terjadi lagi di Indonesia.

Baca Juga:

'Ikut Tampil' Tangani COVID-19, BIN Diingatkan Tak Kebablasan

"Pada tahun 2021 akan dikembangkan lagi program studi baru S-1 dan S-2 Intelijen Cyber dan S-2 Intelijen Ekonomi dan membuka Program S-3 Ilmu Intelijen Strategis," kata Budi.

Budi menegaskan, langkah tersebut merupakan salah satu pembaruan atau modernisasi STIN sebagai kampus yang bertaraf internasional dan mampu menghadapi tantangan dan ancaman pada NKRI.

BG
Kepala BIN Budi Gunawan. (Foto: setkab.go.id).

Langkah-langkah pembaruan, kata BG, dimulai dengan pembaruan statuta STIN, pembaruan artefak gerbang utama Yuda Waskita sebagai simbol tempat didik para prajurit bayang-bayang dan prajurit perang pikiran.

"Hal itu sekaligus melambangkan STIN telah masuk era baru yang mampu menghasilkan insan-insan intelijen yang tangguh, hebat, dan berkelas dunia," kata Budi.

Baca Juga:

[HOAKS atau FAKTA] BIN Ungkap Data Jakarta Jadi Zona Hitam COVID-19

#BIN #COVID-19
Bagikan
Bagikan