MerahPutih.com - Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, akhirnya datang ke Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai, Denpasar, Rabu, untuk menanam bakau dan melihat proses konservasi hutan bakau di Indonesia.
Biden, tiba di lokasi menggunakan mobil kepresidenan lapis baja Cadillac berjulukan "The Beast", mengikuti rangkaian kegiatan di Tahura Ngurah Rai mengenakan setelan jas berwarna biru donker, kemeja biru muda, dan kacamata hitam.
Biden datang ke acara tersebut, setelah ia dan sekutunya di G7 serta Uni Eropa melakukan rapat darurat terkait rudal yang menghantam Polandia.
Di titik lokasi berhentinya kendaraan, Biden tidak langsung turun saat kendaraan lapis bajanya itu tiba. Beberapa anggota pasukan pengamanan khusus kepresidenan AS, Secret Service, siaga berjaga mengelilingi "The Beast", di antaranya di bagian depan dan belakang pintu penumpang, serta di sisi samping dan belakang mobil.
Setelah beberapa menit, Biden pun turun kendaraan disambut langsung Presiden Joko Widodo tidak jauh dari titik berhentinya kendaraan.
Jokowi langsung menyambut tangan Biden dan keduanya berbincang singkat di area bawah pendopo/wantilan, yang merupakan area menunggu dan bersantai untuk para tamu negara di Tahura Ngurah Rai.
Biden, yang mengikuti Jokowi menaiki anak tangga untuk sampai di area utama wantilan, sempat tersandung. Namun, Jokowi sigap meraih tangan Biden agar presiden AS itu tidak terjatuh.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Pandjaitan, juga melangkah maju menghampiri Biden. Namun, langkah dia terhenti saat melihat Biden dapat kembali berdiri dan melanjutkan langkahnya.
Setibanya di dalam wantilan, Biden melepas jasnya dan duduk bersama tamu negara lainnya, salah satunya dengan Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sánchez.
Tidak lama setelah Biden tiba di lokasi, yang disusul tamu negara lain, di antaranya Presiden Prancis, Emmanuel Macron, dan Perdana Menteri India, Narendra Modi, acara pun dimulai.
Negara anggota G7 melakukan pertemuan darurat di sela-sela KTT G20 di Bali, menyusul insiden jatuhnya rudal di wilayah Polandia dekat perbatasan dengan Ukraina.
Pertemuan tersebut dikonfirmasi oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Teuku Faizasyah, yang menyebut pertemuan darurat seperti itu biasa terjadi dalam konferensi internasional, termasuk dalam hal ini KTT G20 yang diselenggarakan di bawah presidensi Indonesia.
"Kita mengikuti adanya emergency meeting yang dilakukan G7+, itu bagian dari dinamika yang biasa terjadi pada suatu konferensi internasional," kata Faizasyah ketika ditemui di sela-sela KTT G20, Rabu (16/11).
Para tamu negara berjalan kaki menyusuri jembatan kayu di kawasan hutan bakau sambil mendengar paparan mengenai aksi konservasi bakau di Tahura Ngurai Rai. (*)