MerahPutih.com - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengakui masih ada sejumlah wilayah Indonesia yang menjual minyak goreng curah di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp 14 ribu per kilogram.
"Memang ada di beberapa tempat rata-rata nasional harga masih ada yang sampai Rp 15 ribu. Karena apa, karena yang di Papua itu masih tinggi," kata Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) saat meninjau minyak goreng curah di Pasar Ciracas, Jakarta Timur, Selasa (5/7).
Bahkan, kata Zulhas, harga minyak goreng curah di wilayah Papua rata-rata masih di harga Rp 20 ribu. Hal ini disebabkan mahalnya ongkos kirim ke wilayah Indonesia paling timur tersebut.
Baca Juga:
Minyak Goreng Curah di Wilayah Timur Indonesia Rata-Rata Rp 20 Ribu per Liter
"Papua rata-rata Rp 20 ribu, jadi kalau dirata-ratain memang jatuhnya tinggi Rp 15 ribu karena Papua-Maluku itu memang kita ada masalah logistik. Ongkos kirimnya mahal," ucapnya.
"Apalagi minyak ini kan satu kilonya itu berat. Kalau kirim sampai hitungan ton itu ongkosnya mahal," sambung Ketua Umum PAN ini.
Zulhas pun mengakui, penyelesaian mahalnya harga minyak dan harga pokok lainnya masih menjadi PR (pekerjaan rumah) Kementerian Perdagangan. Akan tetapi, Zulhas tegaskan, persoalan minyak ini bakal dituntaskan segera mungkin.
"Jadi memang untuk masalah logistik belum mampu kami atasi. Itu bukan hanya masalah minyak semata, tapi juga masalah logistik secara menyeluruh," ujarnya.
Baca Juga:
Baru 3.345 Pengecer Minyak Goreng Pakai QR Code PeduliLindungi
Sebab diklaim Zulhas, harga minyak goreng curah untuk wilayah Jawa-Bali sudah seragam mengikuti HET pemerintah di harga Rp 14.000 per liter.
"Alhamdulillah sudah masuk minggu ketiga, tapi sebetulnya 2 minggu sudah Rp 14 ribu. Nah Jawa-Bali hari ini tanggal 5, bulan Juli paling tinggi Rp 14 ribu bahkan ada yang berani pakai kemasan," ungkapnya. (Asp)
Baca Juga:
Luhut Perpanjang Sosialisasi Beli Minyak Goreng Pakai PeduliLindungi