MerahPutih.com - Pemimpin dan pejabat negara perlu jadi contoh dan selalu mencontohkan penggunaan masker secara benar demi efektivitas mengajak masyarakat disiplin protokol kesehatan dan menekan penularan COVID-19.
Dari pemodelan diprediksi risiko tertular COVID-19 berdasarkan tindakan pencegahan menunjukkan jika tanpa pencegahan 30 persen berisiko tertular, dengan mencuci tangan dengan sabun 19,5 persen masih berisiko tertular, pakai masker kain saja 16,5 persen tertular, mencuci tangan dan memakai masker 10,7 persen risiko tertular, menjaga jarak minimal satu meter 4,5 persen berisiko tertular.
Paling tidak, jika mencuci tangan dengan sabun, memakai masker dengan benar serta menjaga jarak minimal satu meter dengan yang lain, risiko penularannya 1,6 persen.
"Pemimpin kita belum beri contoh baik dalam pakai masker. Apa yang diharapkan dengan realita belum sama," kata Ahli epidemiologi Universitas Indonesia Pandu Riono dalam Editor Meeting The Society for Indonesian Environmental Journalists (SIEJ).
Baca Juga:
Sudah 7.261 Orang Meninggal Karena COVID-19
Pandu mengatakan, sering melihat pemimpin dan penjabat negara menggunakan masker dengan tidak benar. Bahkan, terlihat masker diturunkan ke leher saat berbicara, padahal bagian dalam masker dapat terkena virus yang mungkin sudah melekat di bagian leher.
Saat masker digunakan lagi menutupi mulut dan hidung orang tersebut dapat terpapar virus, lebih baik masker dilepas. Selain itu, dipastikan bagian luar yang sudah terpapar berbagai macam hal tidak mengenai lapisan dalam untuk mencegah virus terhirup jika masker dikenakan lagi.

Pandu mengkritisi acara foto bersama sejumlah pejabat pemerintahan di Bali baru-baru ini serta kasus penularan COVID-19 di sejumlah kementerian.
Direktur Eksekutif Nasiona Walhi Nur Hidayati mengatakan masyarakat Indonesia memiliki kebiasaan "leading by example". Mereka tidak mendengarkan tapi mengikuti apa yang dilakukan orang lain. Karenanya pemerintah perlu konsisten dan mencontohkan hal yang tidak meremehkan pandemi.
"Ketika masyarakat diminta disiplin, maka mereka benar-benar tidak menyepelekan penularan virus tersebut sehingga hal Itu menjadi bentuk kampanye yang lebih efektif," ujarnya.
Baca Juga:
Viral Para Menteri Jokowi Tak Pakai Masker dan Tanpa Jaga Jarak di RKTM Bali