Bhinneka Tunggal Ika Sedang Diuji Setelah Pencoblosan

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Selasa, 23 April 2019
Bhinneka Tunggal Ika Sedang Diuji Setelah Pencoblosan
Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) mengenakan pakaian adat tradisional di Tempat Pemilihan Suara (TPS) 025 di perumahan Cornelia Residence, Serpong Utara, Tangerang Selatan, Banten

Merahputih.com - Gubernur Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhannas), Letjen (Purn) Agus Widjojo menegaskan kedewasaan masyarakat dalam memaknai 'Bhinneka Tunggal Ika' sedang diuji setelah pencoblosan Pemilu Presiden dan Legislatif 2019.

"Kedewasaan dalam berbangsa, kedewasaan dalam berdemokrasi, kedewasaan dalam memaknai Bhinneka Tunggal Ika sedang diuji setelah baru saja melewati hari pencoblosan tanggal 17 April yang lalu," kata Agus, dalam jumpa pers di Kantor Lemhannas RI, Jakarta Pusat, Selasa (23/4).

Agus
Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Letjen TNI Purn Agus Widjojo. (Antara Foto/Syaiful Hakim)

Agus mengatakan pemilu membuat masyarakat terpecah menjadi beberapa bagian, baik itu dalam kehidupan riil maupun media sosial atau medsos. Lemhannas juga menyayangkan masih terjadi konflik sosial di media sosial pascapelaksanaan Pemilu serentak 2019.

"Seharusnya tidak perlu dinodai dengan berbagai bentuk konflik sosial (termasuk yang berkembang di media sosial) yang berpotensi menghasilkan disintegrasi sosial maupun nasional," sesal dia.

Menurut dia, sikap para elite politik terutama para pemimpin dari kedua kubu pasangan calon presiden dan wakil presiden, baik Jokowi-Ma'ruf maupun Prabowo-Sandi harus memiliki keinginan untuk membangun situasi yang kondusif bagi ketenangan dan perdamaian.

Menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2019, sejumlah mural bertemakan Pemilu menghiasi tembok sudut di Kota Tangerang, Banten, Jumat, (12/4/2019). Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggandeng masyarakat untuk mensosialisasikan Pemilu 2019 melalui Mural. Tujuannya untuk meningkatkan partisipasi pemilih pada Pemilu 17 April mendatang. Merahputih.com / Rizki Fitrianto

Termasuk merajut kembali persatuan dan kesatuan bangsa pasca-Pemilu mengingat masyarakat Indonesia bersifat paternalistik. "Kami yakin pimpinan dua kubu yang berkontestasi tersebut selalu berpikir tentang apa yang terbaik bagi bangsa ini," ujar Agus.

Indikator penurunan kualitas toleransi di tanah air sudah lama dikaji Laboratorium Pengukuran Ketahanan Nasional (Labkurtannas) Lemhanas. Kondisi ini semakin parah pasca pemilu serentak 2019. (Knu)

#Pemilu 2019 #Lemhanas
Bagikan
Bagikan