MerahPutih.com - Tokoh pers senior sekaligus pendiri harian Kompas, Jakob Oetama (88), meninggal dunia di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta, Rabu (9/9). Pria yang biasa dipanggil JO ini akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu (10/9).
"Jenazah akan dibawa ke tempat persemayaman di Gedung Kompas Gramedia, di situ Pak Jakob akan menerima penghormatan terakhir, sebelum dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta," kata Corporate Communication Director Kompas Gramedia Rusdi Amral, dikutip dari siaran langsung Kompas TV, Rabu (9/9).
Baca Juga:
Jakob Oetama pernah mendapat anugerah penghargaan Bintang Mahaputra dari Republik Indonesia sehingga berhak untuk dimakamkan di TMP Kalibata.
Rusdi menambahkan sebagai peraih anugerah Mahaputra pihak Kompas Gramedia akan menyerahkan jenazah JO resmi ke negara untuk proses pemakamanan secara kenegaraan Kamis (10/9) besok.
"Karena Bapak juga pemegang penghargaan Bintang Mahaputra, akan dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Kalibata besok siang," ungkap dia.

"JO adalah pemimpin teladan dengan nilai kesederhaan. Dia juga bisa memberikan contoh. Nilai utamanya adaah kejujuran, integritas, kesederhanaan dan kemanusiaan," imbuh Rusdi.
Lebih jauh Rusdi menjelaskan Jakob Oetama yang lahir di Borobudur, Magelang, 27 September 1931, mengawali kariernya pertama kali menjadi seorang guru. Namun, kata dia, pendiri Kompas itu kemudian memilih jalan sebagai wartawan hingga kemudian mendirikan jaringan media terbesar, Kompas Gramedia, bersama rekannya, PK Ojong.
"Identitasnya selalu melekat sebagai wartawan," tutup pejabat Kompas Gramedia itu. (Knu)