Pesona Sumatera Selatan

Berwisata Sambil Belajar di Museum Sultan Mahmud Badaruddin II

Muchammad YaniMuchammad Yani - Kamis, 02 Agustus 2018
Berwisata Sambil Belajar di Museum Sultan Mahmud Badaruddin II
Museum Sultan Mahmud Badaruddin II. (Foto: Instagram@puput_elflora)

TAK jauh dari Benteng Kuto Besak, Palembang terdapat sebuah museum dengan koleksi-koleksi bersejarahnya. Di sana kamu bisa mempelajari kehidupan masyarakat saat masa kerajaan Sriwijaya dan Kesultanan Palembang Darussalam.

Bernama Museum Sultan Mahmud Badaruddin II, bangunan ini dulunya adalah Benteng Kuto Lama, tempat sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo dan Sultan Mahmud Badaruddin I menjalankan pemerintahannya.

Instagram/travelenger
Museum Sultan Mahmud Badaruddin II. (Foto: Instagram@travelenger)

Museum ini buka setiap hari dengan jam bukan dan jam tutup yang berbeda. Senin sampai Kamis museum buka mulai pukul 08.00-16.00 Wib, Jumat tutup lebih awal yakni 10.30 Wib, sedangkan Sabtu dan Minggu buka mulai pukul 09.00-16.00 Wib. Museum akan tutup saat hari libur nasional saja.

Koleksi Museum

Instagram/libertya90
Koleksi museum ini berasal dari zaman pemerintahan Sultan Mahmud Badaruddin II. (Foto: Instagram@libertya90)

Ada ratusan koleksi di dalam museum mulai dari perlengkapan bersenjata, pakaian adat Palembang hingga makanan khas. Bahkan ada juga kamar pengantin dan perlengkapan khitan anak di zaman kerajaan dulu.

Satu hal yang cukup menarik adalah alat tukar saat masa Kesultanan Palembang. Saat itu koin timah dan perunggu adalah alat tukar yang sah. Koin tersebut memiliki tulisan "Sultan Fi Balad" dengan lubang di tengahnya.

Jika kurang puas di sana terdapat diorama kerajaan dan foto-foto Palembang tempo dulu. Selain bisa berwisata, pengunjung juga dijamin memperkaya pengetahuan tentang kebudayaan Indonesia.

Sejarah Museum

Instagram/photohenhen
Pernah dijadikan rumah residen Belanda. (Foto: Instagram@photohenhen)

Seperti yang disebutkan tadi, Museum Sultan Mahmud Badaruddin II dulunya adalah sebuat tempat sultan untuk mengatur pemerintahan yang disebut Benteng Kuto Lama. Sayangnya, tempat ini dibumi hanguskan oleh tentara Belanda.

Hal itu lantaran I.L. Van Seven House tak terima Loji Aur Rive dibakar oleh sultan. I.L. Van Seven House kemudian menyuruh anak buahnya membalas perlakuan sultan pada tanggal 17 Oktober 1823.

Kemudian setelah dikuasai oleh Belanda, tempat tersebut kemudian dijadikan tempat tinggal Residen Belanda. Saat penjajahan Jepang, kemudian dialihfungsikan menjadi markas tentara. Kemudian saat tahun 1945 tempat tersebut kembali menjadi milik warga Palembang. (yani)

#Pesona Sumatera Selatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Muchammad Yani

Lebih baik keliling Indonesia daripada keliling hati kamu
Bagikan