Berwisata di Bawah Sinar Matahari, Hati-Hati Efeknya pada Kulit
MENIKMATI air di pantai saat berlibur pastilah seru. Hangatnya sinar matahari akan bikin kamu merasa segar. Sinar matahari memang menyehatkan. Menghabiskan waktu di bawah sinar matahari amat disarankan untuk kesehatan.
Meskipun demikian, di balik manfaatnya, ada juga efek buruk sinar matahari bagi tubuh kamu. Terlalu lama terpapar sinar matahari saat traveling bisa 'menyakiti' kulitmu lo. Berikut efek negatif sinar matahari pada kulit.
1. Kulit memerah
Jason Reichenberg, MD, dosen di University of Texas-Austin’s Dell Medical School, menjelaskan bahwa terlalu lama menghabiskan waktu di bawah sinar matahari tanpa pakaian pelindung ataupun tabir surya bisa menimbulkan kemerahan di beberapa area kulit, bahkan mungkin terjadi secara permanen atau sulit disembuhkan.
Pasalnya, saat kamu bertambah tua, tanpa sadar sinar matahari bisa menipiskan kulit sekaligus mengendurkan struktur kulit yang ada di sekitar pembuluh darahmu. Lambat laun, pembuluh darah akan semakin melebar hingga menimbulkan area cokelat kemerahan di beberapa bagian tubuh.
Proses itu juga bisa mengakibatkan kolagen di dalam kulit tersebar yang membuat pembuluh darah tampak nyata di permukaan kulit.
2. Penglihatan memburuk
Gangguan penglihatan sudah menjadi konsekuensi yang harus dihadapi semua orang seiring bertambahnya usia. Namun selain faktor usia, sebuah penelitian menemukan bahwa terkena sinar matahari dalam waktu yang lama ternyata dapat memperparah kondisi tersebut. Terutama bagi pria dan wanita berusia lebih dari 40 tahun.
Menurut studi dari Fordham University tahun 2011, sinar ultraviolet (UV) berdampak buruk bagi mata karena meningkatkan peluang terserang katarak yang dapat berujung pada kebutaan.
Tidak hanya itu, bahaya sinar matahari langsung juga bisa mengganggu fungsi retina yang lama-lama akan menurunkan fungsi penglihatan. Seperti dilansir Health, gangguan fungsi retina itu dipicu glaukoma dan degenerasi makula.