MerahPutih.com - Pemerintah mengumumkan penambahan kasus positif terinfeksi virus corona atau COVID-19, pada Rabu (17/ 6), menjadi 41.431 pasien.
"Penambahan pada pasien positif sebanyak 1.031 kasus," kata Juru Bicara Pemerintah Khusus Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto di BNPB, Jakarta, Rabu (17/ 6).
Baca Juga:
New Normal, Ini Yang Bakal Dilakukan Tjahjo Agar Kinerja ASN Efektif
Yuri mengungkapkan, ada penambahan 540 pasien sembuh sehingga total menjadi 16.243.
"COVID-19 bisa sembuh dan ini memotivasi kita untuk hidup sehat. Kondisinya bagus dan tak dikhawatirkan menular. Mereka sembuh dan punya kekebalan imunitas yang baik," jelas Yurianto.
Jumlah meninggal dunia bertambah 45 orang menjadi 2.276 pasien.
"Kasus kematian ini adalah dari penderita konfirmasi positif COVID-19. Optimisme kita perlukan ," ucapnya.
Jumlah orang dalam pemantauan mencapai 42.714 dan pasien dalam pemantauan mencapai 13.279
"Ini bukti masih ada kelompok rentan dan penularan masih terjadi," jelas Yurianto.

Yuri mengingatkan masyarakat untuk menghindari tempat berkumpul karena memiliki risiko penularan COVID-19. Banyak penularan orang tanpa gejala dan menularkan kepada orang lain.
"Tinggal di rumah adalah jawaban satu satunya yang benar. Tak melakukan perjalanan kemana pun, baik itu ke rumah saudara atau ke kampung," jelas Yurianto.
"Kemudian rajin cuci tangan dengan sabun, sudah terbukti ilmiah penggunaan sabun akan hancurkan virus itu," ujarnya.
Masyarakat harus mencegah adanya kerumunan dan penumpukan orang. Selain itu, masyarakat juga diminta tak menyentuh terlalu lama orang yang rentan seperti orang tua dan sakit karena penularan bisa lebih cepat.
"Karena penularan tidak langsung, melalui kontak tangan ini, sangat besar pengaruhnya. Lakukan sering-sering cuci tangan dan hindari terlalu banyak memegang tubuh," jelas Yurianto.
Baca Juga:
Menurut dia, semua orang harus menjaga diri agar jangan sampai tertular. "Karena beban rumah sakit makin berat. Mencegah jangan sampai sakit dan ada orang lain yang sakit," ungkap Yurianto.
Ia juga mengingatkan soal adanya ancaman demam berdarah yang bisa terjadi kapan pun.
"Bersihkan rumah, bersihkan sarang nyamuk. Lindungi yang sakit, sehat dan lindungi masayarakat kita. Kita bisa," jelas Yurianto. (Knu)
Baca Juga:
Pesantren di Jawa Barat Mulai Dibuka, Ridwan Kamil: Hasil Musyawarah dengan Ulama