SYUKURI apa yang kamu punya sekarang ini. Jangan pernah kecewa dengan hal yang tidak kamu miliki namun dimiliki orang lain. Dengan bersyukur, kamu akan mendapatkan banyak manfaat secara mental.
Dikutip dari verwellmind, memilih untuk bersyukur merupakan cara yang mudah dan dapat diakses untuk meningkatkan rasa bahagia kamu. Perlu diketahui juga bahwa ada hubungan yang pasti antara rasa syukur dan rasa bahagia.
Baca Juga:
Tips untuk Bantu Jaga Kesehatan Mental dari Rumah selama Pandemi
Ketika kamu memikirkan tentang kebahagiaan, biasanya menganggapnya sebagai rasa kesejahteraan subjektif, perasaan senang, dan juga rasa puas. Kemudian, apa yang mungkin tidak disadari oleh banyak orang yaitu kebahagiaan bukan hanya emosi atau perasaan sesaat saja. Namun, tentang seberapa baik perasaan kamu dan juga seberapa puasnya kamu dengan hidup yang kamu jalani.

Seorang terapis pernikahan dan keluarga Amy E. Keller, PsyD menyatakan bahwa ketika merasa bahagia dan merasa bahwa hidup kamu bermakna, maka kamu akan lebih menghargai apa yang kamu miliki saat ini. Tidak hanya itu, rasa syukur juga mendukung kebahagiaan dengan cara yang berhubungan.
Banyak bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa rasa syukur memiliki efek yang luas pada kesehatan diri kamu. Ketika kamu bersyukur, kesehatan fisik akan mencerminkan hal tersebut. Bersyukur akan memudahkan kamu untuk bisa melakukan olahraga, makan lebih baik, dan menjaga kesehatan.
Baca Juga:
Para peneliti juga menunjukkan penurunan stres, penurunan rasa sakit, dan peningkatan sistem kekebalan tubuh sebagai hasil dari rasa syukur. Bahkan, tekanan darah yang lebih baik serta efek positif pada jantung juga sudah dikaitkan dengan rasa syukur.

Tidak hanya itu, rasa syukur juga memiliki dampak positif pada kesejahteraan psikologis. Seperti meningkatkan harga diri, meningkatkan emosi positif, dan juga membuat diri kamu lebih optimistis. Dengan mengalami rasa syukur, ternyata bisa mengaktifkan neurotransmitter seperti dopamin yang berkaitan dengan kesenangan dan serotonin yang mengatur suasana hati kamu.
Selain itu, hal ini juga menyebabkan otak melepaskan oksitosin, hormon yang menginduksi perasaan seperti kepercayaan dan kemurahan hati yang bisa meningkatkan ikatan sosial juga perasaan. (yos)
Baca Juga: