Merahputih.com - Kursi jabatan tertinggi TNI kembali jatuh ke tangan korps Angkatan Darat (AD) lewat penunjukan KSAD Andika Perkasa sebagai Panglima TNI menggantikan Marsekal Angkatan Udara (AU) Hadi Tjahjanto.
Artinya sejak 2014, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengangkat satu Panglima TNI dari matra AU, dan dua AD, yakni, Jenderal Gatot Nurmantyo menggantikan Jenderal TNI AD Moeldoko (2015) dan terakhir kini Jenderal Andika. Sebaliknya, tidak pernah ada wakil AL yang menduduki kursi tertinggi TNI selama Jokowi berkuasa hingga saat ini.
Baca Juga
Gerindra Ingatkan Pertimbangan Matang Perpanjang Masa Jabatan Andika Perkasa
Meski demikian, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana Yudo Margono menyatakan, TNI Angkatan Laut tetap loyal terhadap siapa pun pemimpin TNI.
"Siapa pun pemimpinnya kita harus loyal," ujar Yudo, usai memimpin upacara hari ulang tahun (HUT) Ke-76 Korps Marinir TNI Angkatan Laut di Lapangan Upacara Brigif 1 Marinir, Kesatrian Marinir Hartono Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (15/11).
Baca Juga
Menggunakan seragam khas marinir dan bermasker hitam, Laksamana Yudo menegaskan sejak awal telah menyampaikan bahwa militer harus loyal. Karena itu, dia meminta supaya tidak meragukan loyalitas TNI AL.
"Jadi jangan ragukan loyalitas TNI Angkatan Laut, jangan ragukan loyalitas Marinir yang selama ini telah terbukti," imbuh orang nomor satu di TNI AL itu, dengan nada suara datar.
Sebelumnya, DPR telah menyetujui pencalonan KSAD Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI. Keputusan diambil dalam rapat paripurna kesembilan Masa Persidangan II Tahun Sidang 2021-2022. Andika rencananya akan dilantik sebagai Panglima TNI pada pekan ini. (Knu)
Baca Juga: