Berpotensi Ricuh, Polisi Mediasi Massa Pekerja Tangki Agar Tak Lakukan Aksi Pembajakan

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Senin, 18 Maret 2019
Berpotensi Ricuh, Polisi Mediasi Massa Pekerja Tangki Agar Tak Lakukan Aksi Pembajakan
Dua truk tangki milik pertamina yang sempat dibajak Serikat Pekerja Awak Mobil Tanki telah diamankan Polres Metro Jakarta Pusat dan kini berada di Monumen Nasional, Senin (18/3/2019). (ANTARA News/Ase

Merahputih.com - Aksi unjuk rasa Serikat Pekerja Awak Mobil Tangki (SP-MAT) Pertamina masing berlangsung. Polisi memediasi massa dengan pihak perusahaan PT Pertamina Patra Niaga yang dituntut oleh massa.

Kapolres Jakarta Pusat Kombes Harry Kurniawan dan Wakapolres Jakarta Pusat AKBP Arie Ardian memimpin mediasi yang dihadiri oleh perwakilan dari PT Pertamina Patra Niaga, perwakilan dari PT Gun selaku vendor PT Pertamina Patra Niaga dan 10 orang perwakilan dari serikat pekerja. Salah satunya juru bicara SPAMT Wadi Atmawijaya.

"Kami sudah mediasi di sini yang bawa itu semua sudah kita kumpulkan antara transportir PT Gun dan pihak-pihak terkait termasuk juga massa yang hari ini melaksanakan kegiatan tadi pagi membawa kendaraan itu," ujar Harry di Lapangan Silang Monas, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (18/3).

Harry meyakinkan massa bahwa kendaraan tak boleh digunakan untuk aksi. "Jadi semua sudah kita kumpulkan antara transportir PT GUN dan pihak terkait termasuk juga massa yang hari ini melaksanakan kegiatan tadi pagi memang kendaraan itu," papar Harry.

Tuntutan mereka juga sudah disampaikan secara baik-baik. "Tuntutan sudah di komunikasikan ya secara teknis antara pihak yang membawa kendaraan dengan pihak transportir. Tadi sudah koordinasi dan mediasi hasilnya kita tunggu saja yang penting sekarang selesai dengan kondisi yang aman terkendali," jelas Harry.

Mobil tangki Pertamina yang sempat dibajak massa pendemo di depan Istana Merdeka (MP/Kanugraha)

Dalam mediasi itu, massa menyampaikan terkait permasalahan pelanggaran hak formatif di lingkungan anak perusahaan PT Pertamina salah satunya PT Pertamina Niaga dan Elnusa Petropin.

"Kita telah dimediasi oleh instansi-instansi terkait dari mulai suku dinas tenaga kerja, kementerian tenaga kerja bahkan langsung oleh bapak menteri sendiri bapak Hanif Dakiri. Setelah itu lanjutannya juga sempat dimediasi oleh KSP dan sekretaris negara hingga sampai kita ditemui bapak presiden yaitu Joko Widodo, tapi balik lagi semua pihak-pihak yang kita temui tidak juga bisa menyelesaikan hak-hak normatif pekerja di lingkungan perusahaan BUMN," jelas Humas SPAMT Wadi Atmawijaya

Mediasi tersebut belum membuahkan hasil. Massa dijanjikan pertemuan lanjutan pada Rabu (20/3). Massa mengancam akan kerahkan kemampuan lebih besar jika pertemuan nanti tidak memuaskan mereka.

"Dan kami pun jika Hari Rabu tidak juga ada titik penyelesaian, tidak juga pihak perusahaan mau menyelesaikan, kami akan melakukan aksi yang di luar kemampuan di luar kewajaran bahkan kami akan melakukan aksi aksi kejutan lainnya," sambungnya.

Sementara Direktur PT GUN, Rudi Bratanusa menyampaikan pihaknya akan menampung keinginan massa. (Knu)

#PT Pertamina #Istana Negara #Jokowi
Bagikan
Bagikan