Emmy Award 2019

Berlaga di Tahun Terakhir di Emmy Award, Game of Thrones 'Cuma' Menang 2 Piala

Dwi AstariniDwi Astarini - Senin, 23 September 2019
Berlaga di Tahun Terakhir di Emmy Award, Game of Thrones 'Cuma' Menang 2 Piala
Meski masuk 32 nominasi, Game of Thrones hanya bawa 2 piala Emmy. (foto: Instagram @emilliaclarke)

AJANG Emmy Aaward tahun ini mencatatkan Game of Thrones sebagai acara TV dengan nominasi terbanyak. Tak tanggung-tanggung, serial bikinan HBO itu meraup 32 nominasi sekaligus. Ketiga puluh dua nominasi itu meliputi beberapa kategori bergengsi, seperti drama seri terbaik, aktor utama terbaik, dan aktris utama terbaik.

Secara total, GoT telah mengumpulkan 161 nominasi Emmy. Di tahun sebelumnya, serial yang baru saja tamat ini mengumpulkan 47 kemenangan di Emmy. Di ajang Emmy ke 71 yang digelar di Microsoft Theater, Los Angeles, Amerika Serikat, Minggu (22/9) waktu AS, seri yang mengangkat kisah perseteruan antarkerajaan ini hanya menambah 2 piala Emmy, yakni serial drama terbaik dan aktor pendukung terbaik untuk Peter Dinklage. Padahal, ini merupakan tahun terakhir GoT berlaga di ajang penghargaan bagi insan pertelevisian tersebut.

BACA JUGA: Menangi Emmy Award, Billy Porter Catatkan Sejarah

Meskipun demikian, catatan pencapaian seri yang dibintangi Kit Harrington dan Emillia Clarke ini tetap gemilang. Serial ini membawa HBO menjadi stasiun TV dengan nominasi Emmy terbanyak tahun ini. Selain itu, Dinklage juga tercatat sebagai aktor GoT yang terbanyak memenangi penghargaan. Pemeran karakter Tyrion Lannister itu punya delapan penghargaan atas namanya.


Kisah Novel yang Jadi Fenomena

game of thrones
Game of Thrones tidak langsung jadi serial fenomenal. (foto: IMdb)


Jika melihat kembali ke 2011, Game of Thrones bukanlah seperti serial dengan nama besar seperti saat ini. Ketika pertama kali debut di HBO, serial ini menerima tanggapan yang biasa saja. Ratingnya cukup bagus, review-nya pun lumayan oke. Tak ada yang heboh tentang serial ini ketika itu. Biasa.

Seperti dilansir USA Today, dalam delapan tahun penayangan, serial yang diangkat dari novel George RR Marti ini malah berubah jadi sebuah fenomena budaya pop. Kenaikan nama GoT amat unik. Tak terjadi dalam sekejap. Plot twist, kematian berdarah para karakternya, kontroversi, dan penghargaan yang diterima menyumbang ketenaran pada GoT.

Selama sewindu, para penikmat GoT disuguhi kisah perseteruan kerajaan, naga, dan monster beku yang abadi. Termasuk dunia fiksi Westeros, lengkap dengan kekerasan, kejutan, keberuntungan, dan kesalahannya.

Harus diakui bahwa di episode awal musim pertama GoT memang tak terlalu mencuri perhatian. Plot yang dihadirkan lambat dan datar. Terlebih lagi special effect yang belum canggih-canggih amat.

game of thrones
Plot twist, perang, dan kekerasan yang gamblang jadi kekuatan GoT. (foto: Imdb)

Namun, di pertengahan musim dengan 10 episode itu, penulis berhasil memasukkan unsur plot twist yang mengejutkan. Penonton tak pernah menyangka bahwa setiap karakter, tak peduli sepenting apa pun, bisa mati kapan saja. Kematian itu acap digambarkan dengan adegan kekerasan yang gamblang. Hal itu tampaknya mencuri perhatian penonton.

Momen besar GoT pun datang ketika episode yang menampilkan Red Wedding tayang. Episode itu menjadi titik balik bagi kreativitas penulisan serial ini. Tak hanya menakjubkan, episode itu dipenuhi kekerasan. Meskipun demikian, episode itu ditulis, disutradarai, dan ditampilkan dengan apik.

Sejak saat itu, GoT tak hanya jadi tontonan para penggila seri fantasi. Cakupan penontonnya makin meluas.

Kontroversi juga ikut melonjakkan nama GoT. Pertunjukan kekerasan, terutama pada perempuan, serta adegan pemerkosaan menyulut kritik dan hujatan. Nyatanya, kekerasan seksual, seks, dan nudisme sudah jadi sebuah rutinitas dari serial ini sejak awal. Bahkan mungkin itulah sebagian hal yang menarik penonton ke serial ini.

Saat musim keenam tayang, GoT sudah kadung jadi fenomena. Kisahnya diperdalam seputar tokoh perempuan. Karakter yang diperankan Kit Harington (Jon Snow) pun dihadirkan kembali. Kemenangan di beberapa penghargaan bergengsi ikut mengukuhkan serial ini jadi salah satu yang terbaik.

game of thrones
Peter Dinklage tercatat sebagai pemain GoT dengan penghargaan terbanyak. (foto: latimes_entertainment)

Sebagai bukti, ketika episode terakhir musim ketujuh tayang, GoT meraih rating tertinggi dengan 12,1 juta penonton di saat bersamaan.

Setelah serial ini tamat di musim kedelapan, belum ada yang menduduki takhta serial fenomenal seperti GoT. Meskipun demikian, para penggemar patut berharap dari prekuel yang akan dibuat. Harper Bazaar menyebut prekuel GoT akan dibuat seputar mengisahkan sejarah terbentuknya Westeros. Dari zaman pahlawan hingga kisah terciptanya White Walkers.

Akankah prekuel bisa mengambil alih 'the Throne'?(Dwi/And)

BACA JUGA: Catat Nih Pemenang Emmy Awards 2019

Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.
Bagikan