MerahPutih.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menepati janjinya untuk berkantor di Bali. Pagi tadi, Kamis (28/1).
Sandiaga menyatakan, dirinya ingin menyentuh langsung sektor usaha pariwisata dan ekonomi kreatif. Karenanya, dia mulai berkantor di Bali untuk beberapa hari ke depan.
Baca Juga
"Untuk beberapa hari ke depan saya akan berkantor di Bali. Sebagai destinasi favorit wisatawan nusantara, saya ingin betul-betul menyentuh langsung usaha-usaha mikro dan kecil yang ada di pulau ini," ucapnya di Instagram @sandiuno.
Dia menambahkan, 80 persen masyarakatnya menggantungkan lapangan kerjanya di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. "Ini yang harus kita pulihkan," tuturnya.
Setiba di Bali, Sandiaga mengisi Kartu Kewaspadaan Kesehatan atau e-Hac (electronic Health Alert Card) melalui ponsel. Kartu tersebut ditunjukan kepada petugas verifikasi saat mendarat.
"Pagi ini saya tiba di Bandara Ngurah Rai. Sesuai dengan syarat penerbangan ke luar kota, kita wajib mengisi Kartu Kewaspadaan Kesehatan atau e-Hac (electronic Health Alert Card)," pungkasnya.
View this post on Instagram
Direktur Pemasaran Pariwisata Regional I, Kemenparekraf, Vinsensius Jemadu mengatakan Bali yang merupakan ibu kota pariwisata Indonesia perlu dipantau secara seksama sehingga nantinya Menparekraf akan berkantor di sana agar bisa cepat mengambil keputusan terkait kebijakan pariwisata.
"Berkantor di Bali untuk memantau dan ambil kebijakan kapan akan re-okupansi menerima wisatawan baik dari dalam negeri maupun luar negeri," ujarnya.
Bali memang jadi tolak ukur untuk membangkitkan pariwisata dan ekonomi kreatif di tengah Pandemi COVID-19 bagi daerah lain di Indonesia. Sandiaga sudah mencanangkan sejumlah program kerja untuk membangkitkan keterpurukan pariwisata Indonesia.
"Pariwisata menjadi sektor paling terdampak wabah pandemi COVID-19, makanya kita harus gercep, geber dan gaspol, tak ada jalan lain selain ikut upaya penerapan CHSE atau K4 dalam setiap aspek wisata ekonomi parekraf," kata Sandiaga.
Gercep menurut Sandiaga adalah bergerak cepat, sementara geber adalah bergerak bersama-sama, memanfaatkan semua potensi untuk membangkitkan dan mempertahankan industri pariwisata. Sementara Gaspol adalah menggarap semua potensi lapangan pekerjaan yang ada. (Knu)
Baca Juga