Bergaya Oposisi, PSI Sebut Jokowi Berikan Pendidikan Politik

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Senin, 04 Februari 2019
Bergaya Oposisi, PSI Sebut Jokowi Berikan Pendidikan Politik
Raja Juli Antoni Foto: Twitter/@psi_id

MerahPutih.com - Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni menanggapi tuduhan pihak oposisi yang menyebut Petahana Jokowi mulai ofensif terhadap lawan politik.

Menurut Antoni, sapaan akrabnya, Jokowi tidak sedang menyerang lawan dengan menyatakan pihak oposisi menggunakan 'propaganda Rusia', Firehouse of Falsehood.

Justru, kata dia, Petahana sedang memberikan pendidikan politik kepada rakyat agar dapat membedakan pemimpin yang optimis dan pemimpin yang pesimis.

"Pak Jokowi tidak ofensif. Pak Jokowi hanya melakukan pendidikan politik kepada rakyat agar rakyat bisa membedekan mana pemimpin yang optomis dan pesimis. Mana pemimpin yang grasa-grusu ketika menerima informasi mana pemimpin yang tertata dan tidak emosional," kata Antoni kepada wartawan, Senin (4/2).

Presiden Joko Widodo. (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)
Presiden Joko Widodo. (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)

Dia menjelaskan, Jokowi sendiri sudah berkali-kali mengingatkan agar dalam berkompetisi tidak menghalalkan segala cara, menyebar hoaks dan fitnah, ujaran kebencian yang dapat berdampak pada keutuhan berbangsa.

"Pak Jokowi tentu saja suka dengan kompetisi demokrasi tapi nafsu dan ambisi politik jangan menyebabkan pemimpin menghalalkan segala cara termasuk berbohong dan manipulatif dengan mengatakan selang cuci darah dipakai bergantian 40 kali. Karena nafsu politik Haiti dibilang ada di Afrika," tutur Antoni.

Terkait tudingan tersebut, wakil sekretaris tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf mengingatkan agar publik tidak tertipu dengan manuver politik 'Firehouse of Falsehood'.

"Sekali lagi, Pak Jokowi hanya sedang melakukan pendidikan politik, agar hati-hati memilih pemimpin yang mengumbar retorika tapi tidak bisa kerja," pungkasnya.

Sebelumnya dikabarkan, petahana Jokowi dinilai mulai melakukan pola kampanye ofensif dengan menuding kubu Prabowo-Sandi menggunakan konsultan asing dalam berkampanye.

Jokowi juga menyatakan ada pihak tertentu atau tim sukses yang menggunakan propaganda Rusia (Firehouse of Falsehood) untuk memenangkan pemilu.

Gaya komunikasi inilah yang dinilai kubu Prabowo-Sandi sebagai 'rasa oposisi'. Sementara, Jokowi adalah petahana yang kembali mencalonkan diri di Pilpres 2019. (Fdi)

#Pilpres 2019 #Raja Juli Antoni
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.
Bagikan