Pilpres 2019

Beradu Strategi SBY Vs JK di Pilpres 2019, Siapa Unggul?

Andika PratamaAndika Pratama - Senin, 20 Agustus 2018
Beradu Strategi SBY Vs JK di Pilpres 2019, Siapa Unggul?
JK berkunjung ke kediaman SBY di bilangan Kuningan, Jakarta, Senin (25/6) malam. Biro Wapres

MerahPutih.com - Presiden RI Ke-6 Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Wakilnya di Pilpres 2004 Jusuf Kalla bakal beradu ilmu untuk memenangkan pasangan calonnya di Pilpres 2019 mendatang.

Kedua tokoh nasional ini sebelumnya telah ditetapkan menjadi dewan penasehat dan pengarah di tim pemenangan masing-masing Paslon. SBY berada di kubu Prabowo-Sandi dan Jusuf Kalla di kubu Jokowi-Ma'ruf Amin.

Menanggapi hal itu, pengamat politik Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin mengatakan, head to head SBY-JK akan menjadi lawan tanding seimbang di masing-masing kubu.

JK berkunjung ke kediaman SBY di bilangan Kuningan, Jakarta, Senin (25/6) malam. Foto: Law-Justice

"Menarik ya, head to head SBY-JK di masing-masing kubu, karena kedua tokoh memiliki kepentingan berbeda," kata Ujang saat dimintai keterangan, Senin (20/8).

Kepentingan ini pula yang membuat kedua tokoh yang pernah sama-sama memimpin Indonesia ini harus berbeda barisan.

"SBY untuk amankan Demokrat, pileg dan tentunya kaderisasi di 2024, sementara JK lebih kepada keinginannya untuk merawat kewibawaan pemerintah agar telihat solid, tidak ada perpecahan dalam memimpin," terangnya.

Sebab, kata Ujang, kalau Kalla mengambil posisi netral atau mendukung Prabowo menunjukan perpecahan di pemerintahan dan itu tidak baik. 'Jadi pilihan JK tepat untuk menjadi negarawan," imbuhnya.

Terkait siapa yang lebih jago meramu strategi dalam memenangkan pasangan masing-masing? Dosen Universitas Al-Azhar Indonesia ini mengatakan, ini yang perlu ditunggu.

Kelihaian kedua tokoh nasional ini dalam meramu strategi katanya, tidak diragukan lagi dan masing-masing sudah saling mengenal kartunya.

SBY dan JK

"Dalam konteks masih bersama, mereka pasti tau kartu masing-masing, tau bagaimana memenangkan pemilu termasuk mengkondisikan tentara, polisi, ASN, dan kejaksaan."

Namun dalam konteks Pilpres mendatang, menurut Ujang Wapres JK lebih memiliki peluang memenangkan Jokowi-Ma'ruf. Alasannya, JK bersama kekuasaan.

"Keunggulan JK adalah dia masih memegang pemerintahan masih berkuasa. Dan seandainya Jokowi cuti kampanye kan JK yang gantikan, dalam arti menggantikan sementara," tutur dia.

"Artinya apa sama-sama punya pengalaman tapi JK lebih diuntungkan," pungkasnya. (Fdi)

#Susilo Bambang Yudhoyono #Jusuf Kalla
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Bagikan