APA saja tanda-tanda yang menunjukkan bahwa hari Valentine sudah dekat? Selain cokelat, biasanya kamu pasti akan mulai melihat berbagai hiasan dan gambar berbentuk hati warna merah.
Selama ini, entah mengapa, kita selalu mengasosiasikan hati sebagai lambang cinta. Namun apakah kamu pernah memikirkan alasannya? Dari mana asalnya bentuk hati ikonik itu dan bagaimana sejarahnya hati dikaitkan dengan cinta?
Baca juga:
Sebenarnya asal-usul historisnya sulit untuk dijabarkan karena banyak teori simpang siur yang beredar. Melansir laman History, orang Yunani dan Romawi Kuno dikabarkan menggunakan spesies adas raksasa bernama silphium yang daunnya berbentuk hati sebagai bentuk pengendalian kelahiran.

Nah, beberapa orang percaya tanaman itu berhubungan dengan seks dan cinta sehingga akhirnya bentuk daunnya (yang serupa hati) dijadikan simbol cinta. Kemudian gambar hati tertua pertama kali muncul dalam bentuk koin yang ada di kota Kirene Romawi. Konon, gambar dalam koin itu adalah penampakan dari daun silphium.
Setelah daun silphium, bentuk hati tradisional kembali muncul tahun 1344 dalam ilustrasi manuskrip The Romance of Alexander.
Gambar di dalamnya menampilkan seorang perempuan yang sedang berdiri sembari melihat sebuah hati. Sementara sang pria yang kemungkinan besar memberikan hati itu dilukiskan sedang menyentuh dadanya dan berdiri di hadapan si perempuan. Seolah-olah ingin menggambarkan bahwa si lelaki sedang memberikan hatinya sendiri pada kekasihnya.
Baca juga:

Ilustrasi dalam manuskrip The Romance of Alexander itu juga didukung berbagai tulisan dari penyair dan filsuf terkenal. Penyair Saphho menulis tentang hati gila yang terguncang cinta. Lalu filsuf Plato berpendapat bahwa dada adalah pusat cinta serta ketakutan, kemarahan, dan rasa sakit.
Makanya sejak saat itu lama kelamaan orang mulai menghubungkan jantung dengan cinta. Kemungkinan besar terjadi karena bentuk jantung manusia dan hati yang serupa. Dua setengah lingkaran tak sempurna yang bertemu di bagian tengah.
Hal ini memunculkan kepercayaan dalam masyarakat Romawi kuno: jari keempat tangan kiri memiliki pembuluh darah yang mengalir langsung ke jantung. Makanya sampai saat ini ada tradisi mengenakan cincin perkawinan di jari keempat tangan kiri.

Seiring berjalannya waktu, logo hati akhirnya disematkan dalam berbagai perhiasan, kartu, gagang pedang, ukiran, dan masih banyak lagi. Ikon hati diadaptasi untuk banyak kegunaan yang sebenarnya tidak semuanya terkait dengan cinta.
Namun pada akhir abad ke-18, hari kasih sayang berubah menjadi sesuatu yang komersil. Simbol tradisional kasih menampilkan gambar hati, bunga, cupid, dan burung. Produksi bentuk hati besar-besaran memperkuat reputasinya sebagai simbol cinta yang paling banyak ditemukan dan dikenali, bahkan hingga hari ini. (sam)
Baca juga:
Quotes Valentine Paling Romantis, Cocok dengan Keadaan Hubunganmu