MerahPutih.com - Media massa dihiasi berita soal konflik yang terjadi di Pulau Haruku, Maluku dan Sorong, Papua Barat.
Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menekankan, tidak ada satu pun yang bermotif atau memiliki latar belakang suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).
Hal ini disampaikan Mahfud usai menggelar rapat koordinasi dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa terkait situasi terkini di Maluku, Papua dan Papua Barat, Jumat (28/1).
Baca Juga:
Gerak Cepat Aparat Redam Bentrok di Maluku Tengah
Rapat yang digelar secara daring ini juga dihadiri Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri, Deputi II BIN, Kabaintelkam Polri, Pangdam XVII/Cendrawasih, Pangdam XVI/ Pattimura, dan Pangdam XVIII/ Kasuari, serta Kapolda Maluku, Kapolda Maluku Utara, Kapolda Papua, dan Kapolda Papua Barat.
"Tidak ada satu pun yang bermotif SARA. Mohon jangan dikembang-kembangkan," kata Mahfud dalam keterangan pers yang disiarkan akun YouTube Kemenko Polhukam, Jumat (28/1).
Mahfud mengatakan, di Sorong Papua Barat, merupakan perkelahian di tempat hiburan.
Perkelahian itu kemudian merembet hingga tempat hiburan dibakar dan menyebabkan 17 orang meninggal dunia.
Sementara di Pulau Haruku, Mahfud mengatakan, bentrokan yang terjadi merupakan konflik tanah.
"Jadi bukan SARA dalam arti SARA yang dikenal di dalam politik. Itu konflik tanah murni," katanya.
Baca Juga:
Sikapi Bentrokan Maluku Tengah, DPD RI Ingatkan Semua Pihak Jaga Persatuan
Sedangkan di Papua, terjadi penyerangan oleh kelompok separatis teroris Papua di Bukit Tepuk Kampung Jenggernok, Distrik Gome Kabupaten Puncak yang menyebabkan tiga prajurit TNI meninggal dunia.
Mahfud mengatakan, peristiwa ini terjadi karena perubahan penanganan persoalan Papua yang lebih mengedepankan pendekatan defensif dan mencegah jatuhnya korban dari masyarakat sipil.
"Sekarang TNI itu lebih bersifat defensif, tidak ofensif," katanya.
Mahfud mengatakan, konflik di wilayah tersebut menjadi bahasan utama dalam rapat koordinasi hari ini. Dikatakan, kondisi di tiga daerah itu saat ini aman terkendali.
"Kami bicarakan ini semua tadi yang kesimpulannya itu sekarang alhamdulillah aman terkendali," katanya.
Sekadar informasi, bentrokan di Haruku, Maluku, menewaskan tiga orang.
Bentrokan itu terjadi pada Selasa (25/1), yang melibatkan warga Desa Ori dan Desa Kariu di Pulau Haruku, Maluku Tengah.
Bentrokan dipicu selisih paham soal batas tanah desa.
Sementara, bentrokan maut di Sorong menyebabkan 17 korban tewas berstatus pengunjung dan karyawan diskotek DoubleO. Para korban tewas ini telah dievakuasi ke RS Solube Solu, Kota Sorong. (Knu)
Baca Juga:
BNPB Pantau Kondisi Maluku Setelah Digoyang Gempa Magnitudo 7,4