Bendera Merah Putih tak Berkibar di Piala Thomas, BPIP: Jangan Berkecil Hati

Andika PratamaAndika Pratama - Kamis, 21 Oktober 2021
Bendera Merah Putih tak Berkibar di Piala Thomas, BPIP: Jangan Berkecil Hati
Bendera PBSI gantikan Merah Putih berkibar di arena Piala Thomas 2020, Denmark, Minggu (17/10). Foto: PBSI

MerahPutih.com - Bendera Merah Putih yang tidak dikibarkan di kejuaraan bulu tangkis Piala Thomas Cup 2020 masih menjadi polemik.

Staf Khsusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Romo Antonius Benny Susetyo mengimbau kepada masyarakat Indonesia terutama atlet dan afficial tidak berkecil hati.

Baca Juga

Bendera Merah Putih Tidak Berkibar di Piala Thomas, Menpora Minta Maaf

Menurutnya walaupun tanpa bendera merah putih gelora kemenangan bangsa Indonesia tertanam di dalam dada masyarakat Indonesai terutama di dalam dada para atlet.

“Merah putih itu ada di dada mereka, merah putih itu menjadi spirit mereka untuk mempertahankan nama baik bangsa, bagaimana pertandingan itu menggetarkan dunia,” ucapnya kepada MerahPutih.com, Kamis, (21/10).

Bangsa indonesia terutama para atlet harus memiliki mental juara dan kemudian muncul sang generasi juara-juara lainnya di bidang olah raga bulu tangkasi yang selalu mengharumkan nama baik Indonesai.

“Mental juara itu tidak pernah mengeluh, tidak pernah meminta fasilitas, tapi memiliki komitmen untuk membawa nama baik bangsa,” tegas Benny

Kemenangan piala thomas merupakan penantian panjang bangsa indonesia sejak 19 tahun, saat ini kembali direbut bangsa Indoneisa.

Momentum tersebut dinilai kebangkitan bangsa indonesia terutama pada bidang oleh raga bulu tangkis.

“Momentum kebangkitan ini merupakan kesempatan kita bahwa bulu tangkis milik bangsa indoensia, karena dari bulu tangkis nama-nama tokoh besar mulai muncul,” jelas Benny yang juga rohaniwan Katolik ini.

Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Antonius Benny Susetyo atau Romo Benny. ANTARA/Naim/am.
Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Antonius Benny Susetyo atau Romo Benny. ANTARA/Naim/am.


Dirinya bahkan mendorong untuk mengelola bidang olah raga bulu tangksi untuk terus dikelola dengan baik, sehingga diharapkan bangsa Indonesia selalu mempertahankan juara di semua kejuaraan tingkat dunia.

“Dengan ini kita melihat bulu tangkis bisa dikelola dengan baik, maka ini akan selalu mengharumkan nama baik bangsa”, ujarnya.

Benny menilai olah raga bulu tangkis merupakan olah raga profesional dan harus meningkatkan kemampuan regenerasi anak-anak muda. Sehingga harus dipupuk mulai dari event-event tingkat RT, kampung desa hingga tingkat nasional.

Ia menyayangkan dalam kasus doping tersebut karena tidak ada antisipasi dari pihak penanggungjawab baik official maupun pemerintah dalam membangun diplomasi dengan kepenitiaan Thomas Cup.

Seperti diketahui, Indonesia juara Piala Thomas 2020 setelah di final mengalahkan Tiongkok, Minggu (17/10) malam di Aarhus, Denmark.

Namun saat pemberian medali di podium tidak ada bendera Merah Putih yang dikibarkan dan diganti dengan logo Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI).

Hal ini tentu menjadi aib yang disayangkan, sebab Indonesia menanti 19 tahun untuk kembali membawa pulang Piala Thomas. Terakhir kali Indonesia merebut Piala Thomas adalah pada edisi 2002 yang digelar di Guangzhou, Tiongkok.

Sanksi diberikan karena ketidakmampuan Indonesia memenuhi rencana jumlah tes doping tahunan.

Wakil Ketua Lembaga Antidoping Indonesia (LADI) dr Rheza Maulana mengatakan, LADI tidak mampu memenuhi target tes doping tahunan karena terkendala pandemi COVID-19. (Knu)

Baca Juga

Kerja Keras Tim Merah Putih Demi Indonesia Raya Berkumandang di Piala Thomas

#BPIP #Bendera Merah Putih #Piala Thomas
Bagikan
Bagikan