MerahPutih.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) belum menentukan siapa figur yang akan diusung nantinya untuk maju sebagai calon presiden dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Juru Bicara PKS Almuzzammil Yusuf mengatakan, saat ini pihaknya masih berupaya untuk membatalkan kebijakan ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold (PT) 20 persen.
"Kita ingin memperjuangkan PT nol persen, sehingga kita punya keleluasaan untuk mengusulkan nama-nama yang kita sepakati tadi," kata Almuzzammil saat jumpa pers di Rapimnas PKS, Senin (21/6).
Baca Juga:
6 Kriteria Capres yang Didukung PKS
Ia menyebut, PKS menjadi pihak yang menolak syarat presidential threshold sebanyak 20 persen.
Oleh sebab itu, PKS akan menggugat aturan itu ke MK guna memuluskan langkah untuk mengusung nama capres alternatif.
"Karena teman-teman pada waktu pembahasan Undang-Undang Pilpres 2016-2017 termasuk pihak yang menolak presidential threshold 20 persen. Sehingga kita punya keleluasaan untuk mengusulkan nama-nama yang kita sepakati tadi," tutur Almuzzammil.
Kendati jika memang nantinya presidential threshold tetap diatur minimal 20 persen, maka pihaknya akan terlebih dahulu menjalin koalisi dengan partai-partai politik lain.
Hal itu dilakukan agar nantinya PKS bisa ikut andil mencalonkan sosok untuk maju sebagai capres-cawapres bersama partai lain.
"Dalam pembicaraan dan diskusi di dalam, bahwa PKS akan mendahulukan dialog dari hati ke hati dengan berbagai pimpinan partai," ucap Almuzzammil.
Baca Juga:
Sohibul Iman Sebut Pemilih PKS Dukung Anies jadi Capres 2024
Setelah koalisi terjalin maka nantinya baru kata Almuzzammil, menentukan figur atau sosok yang akan diusung sebagai capres maupun cawapres bersama partai politik yang dimaksud.
Terdekat, pihaknya akan mengunjungi NasDem Tower dan bertemu dengan Ketua Umum NasDem Surya Paloh.
Rencananya, kedua partai tersebut akan bertemu pada Rabu, 22 Juni 2022, sekitar pukul 13.00 WIB. (Knu)
Baca Juga:
Rampimnas Selesai Besok, Lusa Elite PKS Bakal Sambangi Markas NasDem