SEBERAPA gregetnya kamu sebagai warga Indonesia? Rasaya belum lengkap ya kalau makan mi instan atau lauk lainnya tidak ditemani dengan semangkuk nasi. Selain bikin kenyang, mood makan pun bisa jadi meningkat. Hal ini disebabkan karena nasi putih mengandung karbohidrat dan kandungan indeks glikemik.
Selain menjadi makanan pokok, nasi yang dikemas sebagai bekal juga menjadi tradisi orang Indonesia saat pelesiran. Ini hampir menjadi sebuah keharusan, khususnya bagi ibu rumah tangga, untuk mempersiapkan bekal piknik sebelum berangkat wisata.
"Kalau pergi piknik bareng keluarga, kita suka kepikiran gimana nanti kalau lapar saat lagi main," kata Yanni seorang ibu rumah tangga dengan dua anak. Padahal di tempat wisata biasanya banyak pedagang, menawarkan beragam makanan yang sengaja disiapkan untuk para pengunjung. Namun, seperti dikatakan sebelumnya membawa bekal piknik sudah menjadi tradisi. "Kita kan enggak tahu makanan-makanan yang dijual itu bikinnya gimana, bersih atau tidak, daripada ambil risiko mending kita bekal nasi dari rumah," tambah Yanni.
Kamu pasti pernah kan membawa nasi ketika pergi camping atau wisata lainnya? Biasanya sih dimasukan ke dalam rantang atau dibungkus kertas nasi. Tujuannya pasti supaya bikin kenyang saat menyantap lauk pauk. Bahkan uniknya, ada saja lho orang yang mau makan nasi hanya dengan kuah atau bumbu racikan saja tanpa lauk. Rasanya? Ah mantap.
Tapi yang paling sedap adalah ketika makan mi instan baik goreng atau kuah, dengan semangkuk nasi dan telur dadar. Rasa kenyangnya bisa disimpan sampai nanti malam. Makan pakai tangan adalah hal yang paling nikmat dan simpel. Jangan lupa untuk tambahin kerupuk ya, karena enggak ada kerupuk enggak asik dan ramai.
Baca juga:
Sejarah Nasi Bogana dari Keraton Kacirebonan

Mengutip laman Hellosehat, Indonesia tercatat sebagai konsumen beras tertinggi di dunia, yakin sekitar 114 kilogram per kapita per tahun. Ini artinya, mayoritas masyarakat Indonesia menjadikan nasi sebagai makanan pokok yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Jadi, jangan heran kalau punya pola pikir “belum kenyang kalau belum makan nasi”.
Kandungan indeks glikemik pada nasi putih merupakan nilai yang menggambarkan seberapa cepat karbohidrat pada makanan diubah menjadi gula oleh tubuh manusia. Jadi yang membuat kamu merasa kurang jika belum mengonsumsi nasi sebenarnya datang dari dalam otak. Pasalnya, makanan tinggi glikemik mampu memicu respon ketagihan di dalam otak yang membuat kamu ingin makan terus.
Baca juga:
Nasi Dingin Baik untuk Cegah Diabetes dan Membantu Turunkan Berat Badan

Sebenarnya, masih ada makanan yang bisa memenuhi kebutuhan karbohdiratmu, seperti ubi, jagung, oat, kentang, gandum, pasta, jagung, dan sebagainya. Tapi entah kenapa nasi yang paling nikmat. Tidak hanya itu, gula, tepung, buah, serta sayuran juga bisa menjadi tambahan asupan karbohidratmu.Nah tetapi, ada yang bilang kalau nasi itu bikin gemuk. Benar enggak sih?
Nasi sebenarnya sama dengan karbohidrat lainnya, seperti roti, mi, atau pasta. Jadi sebenarnya bukan nasi yang menyebabkan badan menjadi gemuk. Gemuk pada dasarnya disebabkanoleh jumlah kalori yang tidak seimbang dalam tubuh.

Artinya, jika memang kamu terlalu banyak makan nasi ditambah dengan konsumsi mi, makanan bertepung, kue, atau makanan manis, tentu kalori dalam tubuh akan menumpuk dan menyebabkan gemuk.
Perhatikan pola makanmu ya, Sobat Merah Putih! (and)
Baca juga:
Manfaat Tersembunyi Dibalik Nasi Putih Dingin, Cocok Untuk Penderita Diabetes