Teknologi

Belanja Iklan di Semester Pertama 2022 Mengalami Peningkatan

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Jumat, 12 Agustus 2022
Belanja Iklan di Semester Pertama 2022 Mengalami Peningkatan
Total belanja iklan mencapai Rp 135 triliun (Foto: Unsplash/Christin Hume)

BERDASARKAN gross rate card (tidak termasuk diskon, promo, hingga paket), belanja iklan semester pertama 2022 mengalami kenaikan hingga 7 persen apabila dibandingkan dengan periode yang sama dengan sebelumnya. Total belanja iklan mencapai Rp 135 triliun, sementara periode 2019 hanya mencapai Rp 127 triliun saja.

Data tersebut berdasarkan pemonitoran dari beberapa media seperti 15 stasiun televisi, 161 media cetak, 104 radio, 200 sites, dan 3 media sosial seperti Facebook, twitter, dan instagram.

Baca Juga:

Nielsen Tambah Jumlah Pengukuran Penonton Indonesia

Menurut laporan Nielsen Ad Intel, televisi masih mendominasi dibandingkan dengan media lainnya dengan porsi belanja iklan sebesar 79,2 persen, mengalami kenaikan 8 persen dengan total belanja iklan mencapai Rp 107,5 triliun. Kemudian, di posisi kedua ada digital yang meningkat 15,2 persen dengan kenaikan 6 persen dengan total belanja iklan mencapai Rp 20,5 triliun.

televisi masih mendominasi dibandingkan dengan media lainnya dengan porsi belanja iklan sebesar 79,2 persen. (Foto: Unsplash/Glenn Carstens-Peters)

Berbeda dengan televisi dan digital yang mengalami kenaikan, media cetak dan radio mengalami penurunan. Media cetak dengan porsi iklan 4,8 persen mengalami penurunan hingga 6 persen dan media cetak dengan porsi belanja iklan 0,3 persen mengalami penurunan hingga 13 persen.

Direktur Eksekutif Nielsen Indonesia Hellen Katherina menyatakan bahwa secara umum peningkatan belanja iklan ini cukup menandakan optimisme pengiklan masih cukup tinggi untuk beriklan di tengah transisi ini. Khususnya untuk saluran televisi dan digital masih dipercaya menjadi kanal yang efektif untuk mempromosikan produknya ke publik.

Baca Juga:

Survei Nielsen: Televisi Jadi Saluran Iklan Pilihan Brand

"Hal tersebut terefleksi dari pengiklan yang masih memberikan porsi yang besar terhadap budget belanja iklannya pada kedua kanal tersebut. Terlihat belanja iklan didominasi oleh produk FMCG dan e-commerce, di mana FMCG banyak beriklan di saluran televisi sedangkan e-commerce banyak beriklan di saluran digital," ujarnya di Jakarta, Kamis (11/8).

tercatat adanya peningkatan-peningkatan jumlah kreatif iklan sebesar 40 persen yang didominasi oleh iklan-iklan digital. (Foto: Unsplash/John Cameron)

Selain itu, pada semester pertama 2022, tercatat adanya peningkatan-peningkatan jumlah kreatif iklan sebesar 40 persen yang didominasi oleh iklan-iklan digital dengan masa tayang yang pendek apabila dibandingkan dengan 2019. Pada 2019, jumlah kreatif iklan hanya mencapai 18.050, sedangkan di 2022, kreatif iklan mencapai 25.486.

Namun, yang menjadi perhatian yaitu jumlah produk baru yang kembali muncul. Apabila dibandingkan dengan 2019, jumlah produk pada semester pertama 2022 justru lebih kecil, yaitu 4.334 dari total 13.704 produk yang beriklan. (yos)

Baca Juga:

Nielsen: Pembeli Online Bertumbuh Dua Kali Lipat di 2020

#Teknologi
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.
Bagikan