Relasi

Belajar dari Kisah 'Layangan Putus', ini 5 Alasan Umum Perselingkuhan

Dwi AstariniDwi Astarini - Rabu, 06 November 2019
Belajar dari Kisah 'Layangan Putus', ini 5 Alasan Umum Perselingkuhan
Biarpun dianggap salah, perselingkuhan tetap saja terjadi. (foto: Pexels/Trinity Kubassek)

DALAM beberapa waktu ini, warganet dihebohkan dengan kisah Layangan Putus. Kisah prahara rumah tangga itu menjadi viral setelah diunggah lewat akun Facebook Mommi Asf. Perselingkuhan sang suami membuat pemilik akun tersebut memilih bercerai dan membesarkan anak-anak seorang diri.

Kebanyakan orang akan melabeli selingkuh atau tindakan tidak setia lainnya sebagai hal yang salah. Meskipun demikian, perselingkuhan tetap saja marak terjadi.

BACA JUGA: Kisah Viral 'Layangan Putus' Membuat Tangisan Warganet Pecah

Beberapa beralasan berselingkuh tanpa diniatkan dan semuanya terjadi begitu saja. "Umumnya orang akan berkata mereka tidak berencana selingkuh atau bahkan tidak menginginkannya. Namun, kebanyakan kasus perselingkuhan terjadi saat kamu tidak merencanakannya," ujar Kristin Zeising, Psy D, terapis seks dan konselor hubungan di San Diego, California, seperti dilansir Health. Apa pun itu, sengaja atau tidak, ternyata ada lima alasan umum di balik perselingkuhan yang terjadi.

1. Merasa tak puas dengan pasangan

merasa tak puas dengan pasangan, kasus perselingkuhan
Ada ketidakpuasan. (foto: pixabay/sasint)

Alasan satu ini memang klise, tapi benar adanya. Ketidakpuasan di sini bisa bermakna secara seksual maupun dalam hal hubungan. Sebuah studi pada Archives of Sexual Behavior yang dirilis pada 2011 menemukan bahwa 72% laki-laki dan 62% perempuan yang berselingkuh mengaku tidak bahagia dengan hubungan mereka.

Sementara itu, 74% laki-laki dan 48% perempuan yang tak setia mengaku tidak cocok secara seksual dengan pasangan mereka.

Agar terhindar dari perselingkuhan, amatlah penting untuk selalu jujur dengan pasangan tentang kebutuhan dan keinginanmu. Ungkapkan selalu perasaan kamu. Yang juga penting, tunjukkanlah bahwa pasangan berarti buat kamu.

2. Kesenjangan gaji

kesenjangan gaji, selingkuh
Mereka yang tergantung secara finansial lebih rentan diselingkuhi. (foto: pixabay/geralt)

Mereka yang menjadi pencari nafkah dengan pasangan yang sepenuhnya tergantung kepadanya lebih mungkin diselingkuhi. Demikian diungkapkan dalam studi yang diterbitkan American Sociological Review.

Dalam sebuah hubungan, yang menghasilkan lebih sedikit amat mungkin akan berlaku tak setia. Para pria lebih sulit menerima ketimpangan. Oleh karena itu, mereka lebih mudah menjauh dalam sebuah hubungan.

Karena semua isu bisa terkait dengan uang, komunikasi menjadi kuncinya. Bicarakan keengganan kamu dalam hal keuangan dengan pasangan. Jangan tunggu hingga masalah itu menumpuk.


3. Merayakan ulang tahun pergantian angka kepala

Pergantian umur membuat orang mencari makna lebih
Pergantian umur membuat orang mencari makna lebih. (foto: pixabay/profivideos)

Sebuah studi yang dilakukan di 2014 dan diterbitkan pada Proceedings of the National Academy of Sciences menemukan bahwa mereka yang ada di umur 25 hingga 64 tahun dan berumur dengan akhiran sembilan, seperti 29 atau 39, punya kemungkinan 18% berselingkuh.

Peneliti berteori bahwa mungkin saja pergantian umur ke angka kepala yang lebih besar membuat orang mencari makna lebih. Terkadang, makna itu ditemukan dalam hubungan di luar pernikahan.

Untuk menghindari perselingkuhan di pergantian besar umur, peneliti menyarankan kamu untuk mengalihkan kegelisahan pada hal-hal lain, seperti lari maraton atau hal produktif lainnya.


4. Bosan

selingkuh akibat rasa bosan
Rasa bosan umum jadi alasan. (Foto: nissaa.net)

Alasan ini amatlah umum diungkapkan pelaku selingkuh. Menyedihkan memang, tapi benar adanya. Sebuah survei menemukan bahwa 71% laki-laki dan 49% perempuan berlaku tak setia hanya karena kebosanan. Cara terbaik mengatasi kebosanan ialah dengan merencanakan aktivitas spesial dan menantang, seperti liburan. Dijamin, keseruan seksual akan mengikuti.


5. Merasa tak puas dengan diri sendiri

merasa tak puas dengan diri sendiri
Caption

Untuk alasan yang satu ini, kamu tak bisa memperbaikinya untuk pasangan. Namun, kamu bisa mengawasinya dan mengatasinya untuk dirimu sendiri. Beberapa orang cenderung berselingkuh karena ingin mencari validasi dari orang lain di luar sana.

"Ini hanya bisa diperbaiki dari dalam. Pikirkan apa yang sedang kamu rasakan, apa yang terjadi. Ungkapkanlah kepada pasangan alih-alih mencari orang lain di luar sana untuk membuatmu merasa lebih baik," saran Zeising.

Memang tidak ada garansi kamu tidak berselingkuh. Namun, jika itu terjadi, berpikirlah positif bahwa beberapa hubungan bisa bertahan melewatinya.

"Kejadian itu bisa membuka pintu untuk membicarakan permasalahan dalam hubunganmu. Dinamika dalam hubungan akan berubah. Saya pernah melihat hubungan yang tumbuh lebih kuat setelah perselingkuhan," ujarnya lagi.

Jadi mulailah terbuka dalam berkomunikasi dengan pasanganmu, agar tidak terjadi tindakan tidak setia. (dwi)

BACA JUGA: Bebaskan Diri dari Friendzone dengan 4 Langkah Ini

Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.
Bagikan