MerahPutih.com - Masyarakat diminta untuk tidak mengartikan berlebihan soal Gubernur Anies Baswedan yang membaca buku How Democracies Die, pada Minggu (22/11) lalu, diunggah melalui media sosialnya.
Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta publik bijak dalam memandang sesuatu.
Dia menganggap, judul buku yang dibaca Anies tak perlu dikaitkan dengan konteks tertentu.
Baca Juga:
"Saya kira kita perlu sikapi secara bijak. Tidak usah diak usah ditafsirkan berlebihan," tegas Riza di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Selasa (24/11).
Riza menegaskan, memang sudah menjadi lazim bagi Anies sebagai pemimpin daerah untuk membaca buku dari berbagai judul.
"Pak Anies dan banyak pemimpin lainnya biasa baca buku. Judulnya macam-macam, mulai dari judul soal agama sampai seni budaya. Jadi, saya kira kita sikapi secara bijak," ungkap Riza.

Untuk diketahui, melalui media sosial miliknya yaitu Twitter, Facebok, dan Instagram Gubernur Anies Baswedan mengunggah foto dirinya yang tampak menggunakan kemeja putih dan bersarung duduk sambil serius membaca buku How Democracies Die karya Steven Levitsky dan Daniel Ziblatt.
Baca Juga:
Anies: Pinjaman Dana Rp12,5 Triliun Bantu Serap Tenaga Kerja
Buku How Democracies Die itu berisi penelitian terhadap bentuk-bentuk otorianisme baru di banyak negara di dunia yang sebelumnya dikenal menganut sistem demokrasi.
Pada latar belakang foto tersebut, tampak lemari kabinet yang memajang buku dan serta sejumlah ornamen. Selain itu, tampak juga meja panjang yang terdapat sejumlah foto serta lukisan kaligrafi yang menggantung di tembok.
"Selamat pagi semua. Selamat menikmati Minggu pagi," ucap Anies melalui media sosialnya, Minggu (22/11). (Knu)
Baca Juga:
PSI Minta Anies Alihkan Anggaran Rp200 Miliar untuk LRT Rawamangun-Dukuh Atas